Antara Kericuhan di Kampus Trisakti, Preman dan Relawan Jokowi

Antara Kericuhan di Kampus Trisakti, Preman dan Relawan Jokowi
Salah seorang preman, Budi menunjukkan kartu pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (24/8). Foto: Grup Wartawan Polda for Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya turun tangan mendinginkan kericuhan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (24/8) pagi hingga siang. 

Sebanyak 75 preman, langsung diangkut ke Mapolda Metro Jaya. Namun, di antara mereka, terdapat satu kisah yang unik. Budi, merupakan ‎preman yang diamankan ternyata relawan Joko Widodo. Bahkan ia punya kartu relawan Jokowi.

"Saya punya kartu Jokowi‎. Kartu itu saya dapat waktu saya disuruh cari relawan," kata Budi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (24/8).

Saat itu, Budi mengaku dibayar Rp 150.000 per kepala untuk mengumpulkan massa. Budi sendiri mengaku sudah mendapatkan banyak massa untuk menjadi relawan Jokowi. "Rp 150 ribu, tapi itu belum dibayar. Baru dibayar Rp 1 juta untuk transport," jelas Budi.

Pria yang sering mengerahkan massa ini mengaku sering dibayar untuk kegiatan-kegiatan pemerintah. Hanya saja, Budi mengaku tidak nyaman dengan wawancara yang dilakukan di Mapolda Metro Jaya. ‎"Pokoknya kalau mau tahu banyak cari saya di belakang gedung DPR-MPR," kata Budi.

‎Tak hanya itu, Budi juga memiliki kartu pers Kompas Gramedia. Dia mengaku menemukan kartu tersebut di jalanan. "Sudah ada setahun yang lalu," jelas dia.

Di kartu tersebut Budi mengganti foto wajahnya. Budi sendiri mengaku melakukan itu untuk sekadar koleksi pribadi.‎ "Fotonya tempel sendiri," tandas Budi. (mg4/jpnn)


JAKARTA - Polda Metro Jaya turun tangan mendinginkan kericuhan di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (24/8) pagi hingga siang. 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News