Bangkalan Gali Potensi Wisata Mangrove

Bangkalan Gali Potensi Wisata Mangrove
Ilustrasi. FOTO: dipta wahyu/jawa pos

jpnn.com - BANGKALAN - Berkembangnya taman pendidikan mangrove di Desa Labuhan Kecamatan Sepulu hingga menjadi kawasan konservasi di bawah pengawasan Badan Pengelola Hutan Mangrorve (BPHM) Wilayah I Bali, tak lantas membuat Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) puas.

Selaku inisiator dan pendampingan masyarakat Desa Labuhan, PHE WMO berharap ada area-area baru mangrove di Madura sebagai kawasan konservasi, edukasi, dan destinasi wisata.

"Harus muncul duta-duta mangrove, tak hanya di Bangkalan, tapi di Madura yang bisa mewakili Indonesia," ungkap President/General Manager PHE WMO Sri Budiyani saat menerima kunjungan Kepala (BLH) Jatim Bambang Sadono ke Taman Pendidikan Mangrove, Desa Labuhan (24/8/2016).

Menurutnya, Kelompok Tani Mangrove binaan PHE WMO Cemara Sejahtera sudah mampu menyuguhkan ragam mangrove yang sebelumnya hampir punah lantaran penebangan liar hingga terjadi abrasi.

"Taman pendidikan mangrove ini sudah cukup bagus karena banyak sekali jenis mangrove yang selama ini kita tidak tahu. Masyarakat sini (Desa Labuhan) sekarang lebih tahu kegunaan mangrove," ujarnya.

Untuk itu, dijelaskannya, keikutsertaan dari masyarakat setempat untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kawasan mangrove ini sangat diperlukan.

"Tanpa ada peran dan dukungan dari masyarakat, tidak akan berjalan dengan baik," pungkasnya.

Kepala BLH Jatim Bambang Sadono melalui Sekretaris Sunarto mengungkapkan, lingkungan mangrove ini jika dikelola dengan baik, selain bisa mengharmonikan alam dan lingkungan, bisa juga memberdayakan masyarakat dari sisi perekonomian atau pun pendidikan.

BANGKALAN - Berkembangnya taman pendidikan mangrove di Desa Labuhan Kecamatan Sepulu hingga menjadi kawasan konservasi di bawah pengawasan Badan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News