Jurus Golok Terbang ala Mat Depok

Jurus Golok Terbang ala Mat Depok
Misar anak Paderan alias Mat Depok di makam ayahnya di TPU Tanah Baru, Depok. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

jpnn.com - MAT DEPOK bebas dari penjara Nusa Kambangan setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia dan angkat kaki dari negeri ini. Jawara pimpinan laskar rakyat itu memilih kembali ke masyarakat.  

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Banteng Merah--gerakan bawah tanah antifasis di zaman Jepang dan memainkan peran di arus bawah semasa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia--bubar begitu saja setelah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, 27 Desember 1949. 

Para punggawanya ada yang menjadi politisi di sejumlah partai politik. Ada yang terus bergerilya bersama Gerombolan Bambu Runcing. Ada yang jadi polisi, adapula yang kembali ke masyarakat jadi rakyat biasa. Termasuk Mat Depok.

Mat Depok yang baru bebas dari Nusa Kambangan memilih kembali ke masyarakat, pulang kampung ke Tanah Baru, Depok.

Golok Terbang 

Setelah beberapa hari di kampung, Paderan alias Mat Depok mulai "berulah". 

“Paderan sering berentiin mobil yang lewat perempatan. Dulu itu, mobil yang lewat perempatan Tanah Baru masih sangat sedikit. Dan jalan masih jelek. Mobil itu diberentiin untuk dimintain duit," kenang Buang Jayadi, ketua Gong Sibolong--kelompok kesenian tertua di Depok. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News