Kasihan, Sudah 4 Tahun Muhammad Aini Diikat di Pohon

Kasihan, Sudah 4 Tahun Muhammad Aini Diikat di Pohon
Muhammad Aini. Foto: Radar Banjarmasin

jpnn.com - KANDANGAN – Semua orang yang melihat kondisi Muhammad Aini pasti akan mengelus dada. Pria 40 tahun itu tak bisa menikmati kehidupan dengan bebas seperti rekan-rekannya.

Warga Jalan Jenderal Sudirman Desa Karasikan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) itu diikat di pohon langsat di belakang rumah sang kaka Jali (50).

Sudah empat tahun alias sejak 2012 Aini “menemani” pohon itu. Tempat berlindungnya hanya terpal. Selembar tikar menjadi alas tidurnya. Dia juga tak mengenakan pakaian.

Jali mengaku terpaksa memasung adik bungsunya tersebut. Sebab, semenjak menderita gangguan jiwa, Aini bisa merusak barang milik warga sekitar. Bukan itu saja, tempat tidur yang sempat disiapkan oleh Jali juga dirusak.

“Pakaian juga, setiap kali diberi dirobeknya. Tapi setiap hari selalu diberi makan,” ujar tukang bangunan ini pada Radar Banjarmasin, Kamis (25/8).

Selain memberikan makan, Jali juga rutin membersihkan kotoran adiknya. “Tuh saya siapkan cangkul, setiap ada buang hajat di cangkul dan dibersihkan,” imbuh bapak tiga anak ini.

Apakah penyakit kejiwaan Aini ini pernah diobati? “Sudah belasan kali dibawa ke rumah sakit jiwa, tapi tak kunjung sembuh,” terangnya.

Kondisi Aini pun sebenarnya sudah diketahui aparat desa dan kecamatan setempat. Bahkan pihak kecamatan sudah menjanjikan pondok untuk tempat tinggalnya. Namun hingga kini belum terealisasi.

KANDANGAN – Semua orang yang melihat kondisi Muhammad Aini pasti akan mengelus dada. Pria 40 tahun itu tak bisa menikmati kehidupan dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News