Bom Rakitan Tertinggal di Bawah Kursi Gereja, tuh Penampakannya

Bom Rakitan Tertinggal di Bawah Kursi Gereja, tuh Penampakannya
Benda diduga peledak yang ditinggalkan pelaku di bawah kursi gereja Katolik St Yosef Medan, Minggu (28/8/2016). Foto: ist/Sumut Pos

jpnn.com - MEDAN  - Nana, mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), memberikan kesaksian soal percobaan bom bunuh diri di Gereja St Yosef jalan Dr Mansyur Medan, Minggu (28/8/2016) sekira pukul 08.30 Wib.

Warga jalan Setia Budi Medan itu, kepada polisi menerangkan, saat ibadah misa pagi itu, ia duduk di sebelah pelaku.

Saat itu, ia melihat si pelaku, Ivan Armadi Hasugihan (18), warga Jalan Setia Budi Medan, merakit sesuatu (belakangan diketahui sebagai bom), sembari duduk di bangku gereja. Sebuah ransel terletak di dekatnya

Nana sempat melihat baterai dan pipa yang ada di dalam jaket warna emas yang dikenakan pelaku. Namun karena tidak curiga, Nana diam saja.

Pukul 08.30 Wib, saat Pastor Albert Pandiangan (60) berdiri di mimbar hendak menyampaikan khotbah, tiba-tiba pelaku berdiri. 

Dari dalam ransel yang dibawanya keluar asap dan suara seperti petasan, tapi tidak terlalu keras serta mengeluarkan kembang api.

Kemudian pelaku berlari ke depan menuju Pastor sambil membawa pisau yang dipukulkan ke arah Pastor. Pastor berlari menghindar dan terus dikejar pelaku hingga pastor kena sabetan pisau dan terluka di lengan sebelah kiri.  Sementara ransel yang dibawanya mulai terbakar.

Jemaat yang melihat kejadian itu segera mengamankan pelaku.

MEDAN  - Nana, mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), memberikan kesaksian soal percobaan bom bunuh diri di Gereja St Yosef jalan Dr Mansyur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News