Demokrat Diingatkan Jangan Usung Calon yang Pernah Tersangkut Korupsi

Demokrat Diingatkan Jangan Usung Calon yang Pernah Tersangkut Korupsi
Pilkada. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kota Kendari, Sultra, termasuk salah satu daerah yang akan menggelar pilkada pada 2017 mendatang.

Partai Demokrat dikabarkan akan mengusung  Muhammad Zayat Kaimoeddin atau dikenal panggilan Derik, sebagai bakal calon walikota Kendari. Meski hingga kini DPP Demokrat belum mengeluarkan SK penetapan, namun kabar tersebut langsung menuai pro dan kontra. 

Hal ini terkait masa lalu Derik, yang pernah ditahan atas kasus korupsi proyek peningkatan mutu SLTP di Dinas P dan K Sultra pada tahun 2003.

Saat itu, seperti pernah dikatakan Pelaksana Asisten Intel Kajari Kendari Muh Safir di Kendari,  Derik   dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Kendari.
    
Ketua LAKRI (Lembaga Anti Korupsi) Sulawesi Tenggara, Johny David menyayangkan jika benar Partai Demokrat nantinya mengusung Derik sebagai calon walikota. 

Dia mengingatkan agar DPP Demokrat  memilih kader yang bersih dari kasus hukum, termasuk korupsi. Apalagi menurutnya, SBY memiliki komitmen nyata dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Kami menyayangkan kalau Demokrat mengusung napi koruptor. Komitmen SBY untuk memberantas korupsi dipertanyakan, ketika harus mengusung napi korupsi sebagai calon kepala daerah dari Partai Demokrat,” kata Johny David dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip RMOL (Jawa Pos Group).

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan belum mau berkomentar soal ini. Sementara, Ketua Bidang Komunikasi Publik, DPP Partai Demokrat, Imelda Sari, mengatakan, pihaknya tidak mau berkomentar, sebelum ada SK Rekomendasi dari DPP Partai Demokrat.

“Saya tidak mau komentar apapun kecuali sudah ada SK Rekomendasi,” tegasnya. 

JAKARTA – Kota Kendari, Sultra, termasuk salah satu daerah yang akan menggelar pilkada pada 2017 mendatang. Partai Demokrat dikabarkan akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News