Please, Jangan Kaitkan Teror di Medan dengan Islam

Please, Jangan Kaitkan Teror di Medan dengan Islam
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan bahwa percobaan pemboman bunuh diri di Gereja Katolik Santo Yoseph, Medan pada Minggu lalu (28/8) memang menjadi tantangan bagi aparat penegak hukum untuk mengungkapnya. Namun, Hidayat mewanti-wanti agar upaya pemboman yang gagal itu tidak dikait-kaitkan dengan Islam.

"Jangan dikait-kaitan dengan agama atau paham tertentu. Saya tegaskan, menolak kalau ini dihubung-hubungkan dengan Islam," kata Hidayat di sela-sela perayaan hari ulang tahun MPR ke-71 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8).

Selain itu Hidayat juga menganggap pelaku teror di Medan, Ivan Armadi Hasugihan (18) relatif masih belia. Karenanya Hidayat merasa ragu pelakunya membawa-bawa urusan agama.

"Masa sih anak-anak membawa-bawa urusan agama? Tidak masuk akal," ujar mantan presiden Partai Keadilan itu.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, aparat memang harus mengungkap aksi teror yang disertai serangan ke pastor itu. Menurut dia, kasus itu juga unik.

"Kasus bom bunuh diri di gereja Kota Medan itu unik ya, karena pelakunya hingga saat ini diduga kuat tunggal. Ini dengan sendirinya jadi tantangan tersendiri bagi intelijen," katanya.

Hidayat pun mengharapkan agar aksi teror di Medan itu bisa menjadi momentum untuk bekerja sama dalam menjaga diri. Menurutnya, masyarakat harus berada di garda terdepan dalam mencegah teror.(fas/jpnn)


JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan bahwa percobaan pemboman bunuh diri di Gereja Katolik Santo Yoseph, Medan pada Minggu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News