Wah Gawat, Lampu di Jalan Umum Terancam Dimatikan PLN

Wah Gawat, Lampu di Jalan Umum Terancam Dimatikan PLN
Ilustrasi. Foto: Radar Tarakan

jpnn.com - SAMPIT - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Shaleh mengatakan,  penerangan jalan umum (PJU) di Kotim terancam diputus secara sepihak oleh PT PLN. 

Menurut Shaleh, pemutusan dilakukan apabila tagihan  kontrak yang tersisa Rp 700 juta tidak bisa dibayarkan Pemkab Kotim hingga akhir September ini.

“Itu kita diberikan batasan waktu sampai akhir September, kalau tidak dibayar maka Kota Sampit akan gelap gulita,” ungkap Shaleh di laman Radar Sampit, Kamis (1/9) kemarin.

Informasi itu, sambung Shaleh, diterima saat dia bersama komisi IV  melakukan pembahasan APBD Perubahan dengan pihak Dinas Pertamanan  Tata Kota dan Kebersihan (Disperstasih) Kotim. 

Menurutnya, dalam rapat tersebut terungkap, ada dana yang dianggarkan di APBD murni hanya Rp 2,1 miliar  untuk pembayaran PJU tahun ini. Sedangkan total yang mesti dibayar Rp 2,8 miliar.

Politikus PAN Kotim ini juga menyayangkan  sikap tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) yang menilai apa yang disampaikan Dispertasih kepada komisi IV hanya mengadu domba.

“Semestinya mereka (tim anggaran) tidak boleh seperti itu dong. Mereka sama-sama di eksekutif, masa dibilang  sikap Dispertasih yang meinginginkan anggaran tambahan itu mengadu domba,” papar Shaleh. (ang/gus/jos/jpnn)


SAMPIT - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Shaleh mengatakan,  penerangan jalan umum (PJU) di Kotim terancam diputus secara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News