Turis Jerman di Bali Menjadi Pengemis, Nih Fotonya...

Turis Jerman di Bali Menjadi Pengemis, Nih Fotonya...
Turis asal Jerman, Benyamin yang meminta-minta di lampu merah Jalan Bypass Ir Soekarno – Hatta, Delod Peken, Tabanan, Minggu (4/9) sore. Foto: Radar Bali/JPG

jpnn.com - TABANAN - Tidak semua wisatawan mancanegara (wisman) di Bali berkantong tebal. Bahkan ada yang berkantong cekak, hingga menjadi pengemis karena kehabisan bekal.

Itulah yang dialami Benyamin Holst (27), wisman asal Jerman yang mengemis di traffic light (TL) Jalan Bypass Ir Soekarno – Hatta, Delod Peken, Tabanan, Minggu (4/9) sore. Ia mengaku sudah dua pekan di Bali.

Namun, ternyata ia salah perhitungan. Benyamin yang kini di Mangga Bali Inn, kawasan Legian, Badung ternyata sudah kehabisan bekal ketika sepekan di Bali.

Karenanya ia menunggu kiriman dari keluarganya. “Saya menunggu kiriman uang dari keluarga saya di Jerman. Karena belum sampai, terpaksa saya meminta-minta,” ujar Benyamin seperti diberitakan Jawa Pos Radar Bali.

Demi menyamnung hidup di Bali itu pula Benyamin rela berpeluh di bawah terik matahari demi mendapat uluran bantuan dari pengguna jalan. Tanpa payung di bawah sengatan matahari, Benyamin duduk dengan sabar sembari menanti kemurahan hati orang yang lewat.

Benyamin sebelum ke Bali terlebih dulu singgah di Jakarta. Tujuannya semula memang berlibur di ibu kota Ri itu.

Setelah itu ia ke Bali melalui jalur darat. “Saya sudah dua minggu di Bali,” katanya.

Tapi, rupanya dia tidak memperhitungkan bekal yang dibawa. Baru seminggu di Bali, bekalnya sudah habis. Di satu sisi kiriman dari keluarganya belum datang.

TABANAN - Tidak semua wisatawan mancanegara (wisman) di Bali berkantong tebal. Bahkan ada yang berkantong cekak, hingga menjadi pengemis karena kehabisan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News