Korban Penipuan Haji Masih Menutup Diri

Korban Penipuan Haji Masih Menutup Diri
Perwakilan pemerintah daerah menandatangani berita acara penyerahan WNI korban penipuan haji di Bandara Soetta, Minggu (4/9). Foto: Boy/JPNN

jpnn.com - TANGERANG - Para WNI korban penipuan haji yang sempat ditahan pemerintah Filipina menolak bicara ke media saat tiba di tanah air, Minggu (4/9) lalu. Mereka memilih bertahan di ruang VVIP, Terminal I Bandara Soetta, sampai awak media yang menunggu kedatangan mereka pergi.

Sikap tertutup itu masih tetap dipertahankan ketika mereka sampai di rumah masing-masing. Terbukti ketika Radar Banten (grup JPNN) mendatangi kediaman salah satu korban, Iteng Salam (50) di Kampung Naggul, Desa Sukasari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Saat wartawan Radar Banten mengujungi rumah Iteng, terlihat tiga pemuda dan dua wanita paruh baya tengah bercengkerama di teras. Kedatangan wartawan tidak disambut ramah. Bahkan, salah satu pemuda keluar dan menghampiri wartawan. Ia mengaku jika rumah itu bukan rumah Iteng yang tertangkap di Filipina.

”Bukan mas, salah alamat. Di sini bukan rumah Haji Iteng. Tau dari mana alamatnya di sini?” ujar salah satu pemuda.

Padahal, dari keterangan warga sekitar, rumah bercat warna kuning tersebut adalah kediaman Iteng yang baru saja dipulangkan dari Filipina. Hanya saja, pihak keluarga merasa malu dan menutupi peristiwa tersebut kepada awak media yang coba konfirmasi. Begitu juga dengan Iteng, kemungkinan besar masih mengalami shock berat lantaran gagal pergi ke Tanah Suci.

Sunardi, tetangga lainnya yang rumahnya cukup jauh bercerita, kegagalan Iteng dalam melaksanakan ibadah haji sudah menjadi buah bibir di desanya. Desas-desus yang beredar, Iteng mengeluarkan uang sebesar Rp 300 juta untuk memberangkatkan anggota keluarganya.

Dari penuturan Sunardi, sehari-hari Iteng diketahui berjualan sayur-mayur di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang. Selain itu, Iteng juga diketahui hobi memelihara ayam bangkok aduan.

”Setahu saya si Haji Iteng memang orang asli sini. Sanak saudaranya banyak yang disini. Tapi kepada warga si ramah, dan suka bersosialisasi. Mungkin lagi apes aja kali, berangkat lewat agen yang abal-abal,” pungkasnya. (ani/dil/jpnn)


TANGERANG - Para WNI korban penipuan haji yang sempat ditahan pemerintah Filipina menolak bicara ke media saat tiba di tanah air, Minggu (4/9) lalu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News