Putus Asa, Gadis Ini Adakan Pesta Terakhir dan Berencana Meninggal Bulan Ini

Putus Asa, Gadis Ini Adakan Pesta Terakhir dan Berencana Meninggal Bulan Ini
Jerika Bolen di pesta dansa permintaan terakhirnya. Foto: DailyMail.com

jpnn.com - Jerika Bolen merasa menderita seumur hidupnya. Ini karena dia mengidap penyakit spinal muscular atrophy tipe 2. Kelainan genetika itu membuat otot-otot tubuhnya tidak berdaya. Putus asa, gadis yang bergantung pada alat bantu napas dan kursi roda tersebut memutuskan mengakhiri hidup.

---

"SAYA duduk sendirian dan merenung, 'Jerika, apakah dirimu berada di dunia ini untuk dirimu sendiri atau keluargamu? Saya tidak bisa melakukan apa pun, kecuali hanya berbaring di ranjang karena seluruh tubuh saya sakit','' cerita remaja yang tinggal di Kota Appleton, Outagamie County, Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat (AS), tersebut.

Hasil perenungan itulah yang lantas mendorongnya meninggalkan dunia. Kepada Washington Post, Bolen mengaku sudah lelah menjalani kehidupannya. Selain berbaring di tempat tidur, aktivitas putri Jen Bolen tersebut hanyalah menjalani pemeriksaan medis rutin dan operasi.

Hingga awal tahun ini, dia sudah 38 kali menjalani operasi. Tidak satu operasi pun yang membuat Bolen merasa lebih baik. Seluruh otot tubuhnya tetap lemas. Punggung serta pinggangnya terasa sangat sakit.

Semakin hari Bolen makin mantap untuk mengakhiri hidupnya. Maka, dia mulai merancang agenda kematiannya. Dia memilih akhir musim panas sebagai hari kematiannya.

Bulan ini dia mulai masuk rumah sakit guna melepas alat-alat bantu tubuhnya secara bertahap. Tetapi, sebelum benar-benar meninggalkan dunia fana, dia menginginkan sebuah pesta. Tepatnya, pesta perpisahan yang identik dengan dandan cantik dan dansa.

"Saya ingin menghadiri pesta dansa saya sendiri," ungkap Bolen.

Demi buah hatinya, Jen pun lantas menciptakan situs GoFundMe untuk menggalang dana. Sebab, dia tidak mempunyai banyak uang untuk membiayai pesta sekali seumur hidup itu. Lewat GoFundMe, ibu Bolen menggambarkan dengan terperinci pesta dansa impian putrinya. Termasuk lampu disko, dekorasi ruangan yang serbahitam dan hijau muda.

Berkat bantuan banyak orang yang peduli pada Bolen, pesta dansa impian tersebut terselenggara pada 22 Juli. Tidak hanya meriah, pesta itu juga dihadiri oleh teman-teman baik yang sudah lama tidak dia temui. Selama sekitar lima jam, pesta dansa istimewa yang panitianya melibatkan tokoh-tokoh Appleton tersebut dihelat di Grand Meridian.

"Ratusan tamu undangan dari berbagai penjuru negeri hadir. Terutama teman-teman Bolen," terang majalah People.

Richie Giese, salah seorang bintang YouTube yang paling digemari Bolen, juga hadir dalam pesta dansa itu.

Setelah kemeriahan pesta dan mimpi yang menjelma nyata, Bolen kini bersiap menghadapi kematiannya. Jika biasanya bergantung selama 12 jam pada alat bantu napas, gadis pemberani itu berencana melepasnya awal bulan ini. Selanjutnya, dia bakal ditenangkan dengan morfin sampai ajal menjemput.

Jerika Bolen merasa menderita seumur hidupnya. Ini karena dia mengidap penyakit spinal muscular atrophy tipe 2. Kelainan genetika itu membuat otot-otot

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News