Konversi Bank NTB ke Syariah Dinilai Hanya Pencitraan

Konversi Bank NTB ke Syariah Dinilai Hanya Pencitraan
Ilustrasi. Foto: Lombk Post

jpnn.com - MATARAM –  Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB Mori Hanafi mengatakan, rencana perubahan status Bank NTB menjadi bank syariah sulit terwujud. Apalagi perubahan tersebut bisa saja akan membawa kehancuran dari sisi bisnis.

“Saya tidak akan setuju. Ini berat, Gubernur jangan asal mensyariahkan saja,” ujar Mori pada Lombok Post.

Menurutnya,  Bank NTB seharusnya membuat kajian secara mendalam terlebih dahulu apabila ada keinginan untuk melakukan konversi ke syariah. Bukan malah sebaliknya, membuat keputusan akan dilakukan konversi, baru kemudian dilakukan kajian.

Hal berbeda jika konversi tersebut dilakukan pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR), lingkupnya yang kecil akan memudahkan konversi ke syariah. Mori malah menilai keinginan mengubah Bank  NTB ke syariah hanya mengedepankan politik pencitraan.

“Saya melihatnya kok lebih kepada kepentingan pencitraan, tapi apa iya sih demi pencitraan yang baik kita harus pertaruhkan Bank NTB,” tambah Mori.

Mori mengaku tidak berniat mengganjal atau menghalangi rencana perubahan status tersebut. Namun, sampai saat ini tidak ada satu alasan apa pun yang membuat Bank NTB harus berubah menjadi bank syariah.

Selama ini, pertumbuhan Bank NTB sangat baik. Kontribusi ke daerah pun cukup besar. Kondisi  ini seharusnya dipertahankan oleh pemerintah  daerah (Pemda).

Oleh karena itu, langkah terbaik yang bisa diambil yaitu Bank NTB tetap dipertahankan seperti saat ini.

MATARAM –  Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB Mori Hanafi mengatakan, rencana perubahan status Bank NTB menjadi bank syariah sulit terwujud.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News