Kisah Hebat Dua Penyandang Disabilitas

Kisah Hebat Dua Penyandang Disabilitas
NYAMAN: Triyono (kiri) dan Puji Santosa, pendiri Difa City Tour and Transport. Ojeknya kini tidak hanya digemari para difabel, tapi juga para turis asing. Foto: SEKARING RATRI/JAWA POS

jpnn.com - TRIYONO merupakan penyandang cacat fisik. Terinspirasi jasa layanan ojek online, dia ingin memberikan kemudahan kepada para difabel untuk mengakses alat transportasi yang praktis dan nyaman. 

Maka, lahirlah jasa ojek difabel yang belakangan juga diminati masyarakat umum dan turis. 

SEKARING RATRI, Jogjakarta

Triyono termasuk orang yang pantang menyerah pada nasib. 

Meski kedua kakinya tak berfungsi dengan baik lantaran terkena polio, dia sejak kecil tidak mau dibedakan dengan anak-anak normal. 

Karena itu, begitu usianya mencukupi untuk masuk SD, Triyono kecil juga ngotot minta dimasukkan di SD, bukan di SLB (sekolah luar biasa).

’’Tapi ditolak. Jadi, saya terpaksa masuk SLB,’’ kenang Triyono saat ditemui Jawa Pos di kantor jasa ojek difabel yang didirikannya, Difa City Tour and Transport, di kawasan Puro Pakualaman, Jogjakarta, Rabu (14/9).

Tak lama setelah masuk SLB, Triyono mendapat tawaran untuk menjalani operasi kaki.

TRIYONO merupakan penyandang cacat fisik. Terinspirasi jasa layanan ojek online, dia ingin memberikan kemudahan kepada para difabel untuk mengakses

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News