Sarinah, Hikayat Departement Store Pertama di Indonesia

Sarinah, Hikayat Departement Store Pertama di Indonesia
Presiden Soekarno saat peletakan batu pertama pembangunan Sarinah, di Jl. Thamrin, Jakarta. Foto: Public Domain.

jpnn.com - PRESIDEN Soekarno meletakkan batu pertama pembangunan Sarinah, di Jl. Thamrin, Jakarta Pusat, 17 Agutus 1962. Inilah department store pertama di Indonesia.

Wenri Wanhar – Jawa Pos National Network

Hari itu Bung Karno mengatakan, Sarinah mutlak perlu untuk sosialistische economie. “Tidak ada satu negara sosialis tidak mempunyai satu distrubusi legal, tidak mempunyai departement store.”

Selain sebagai alat distribusi legal, sambung Si Bung, department store juga berfungsi untuk menurunkan dan menekan harga. Istilah Bung Karno, prijs stabilisator!

“Kalau di department store harganya cuma lima puluh rupiah, di luar departement store, orang tidak berani menjual seratus rupiah,” ujarnya.

Artinya, orang tidak akan berani menjual harga lebih tinggi di luar departemen store.

Kepada pejabat BUMN yang nantinya akan mengelola Sarinah, Presiden RI pertama itu mengamanatkan supaya barang yang dijual departement store tersebut, harus barang berdikari. Barang bikinan Indonesia.

“Yang boleh impor hanya 40%. Tidak boleh lebih. 60 % mesti barang kita sendiri. Jual-lah di situ kerupuk udang bikinan sendiri. Jual-lah di situ potlot kita sendiri,” serunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News