Bos Warteg Ogah Lepas Rumah Mewah untuk Proyek Tol

Bos Warteg Ogah Lepas Rumah Mewah untuk Proyek Tol
Rumah mewah milik Sanawi di Desa Sidakaton, Dukuhturi, Tegal yang masih belum dirobohkan meski bakal terkena proyek tol Pejagan-Pemalang. Foto: Radar Tegal/JPG

jpnn.com - TEGAL - Proyek Tol Pejagan-Pemalang terganjal persoalan pembebasan lahan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Tegal. Ada warga yang masih enggan melepas lahan dan rumahnya untuk proyek tol.

Warga yang masih enggan melepas lahan dan rumahnya itu adalah Sanawi. Ia dikenal sebagai pengusaha warung tegal (warteg) yang sukses.

Rumah Sanawi pun terlihat mentereng. Orang tua Sanawi, Tarmidi (70) mengatakan, anaknya belum melepaskan rumahnya, lantaran harga yang ditawarkan tidak cukup untuk membangun rumahnya kembali.

"Dari sana mintanya Rp 1,5 miliar, tapi anak saya minta ditambah. Paling tidak Rp 2 miliar lebih sedikit lah. Karena kalau tidak segitu (Rp 2 miliar, red) tidak cukup untuk membangun rumah lagi," katanya.

Tarmidi menambahkan, rumahnya yang berada di belakang rumah Sanawi juga terkena imbas proyek tol. Rumahnya yang seluas 200 meter persegi sudah digusur dan menerima kompensasi Rp 400 Juta.

"Dana yang saya terima itu sekarang ini tidak cukup untuk membangun rumah lagi. Tapi bagaimana lagi, saya cuma bisa menerimanya," tegasnya.

Di Desa Sidakaton banyak rumah-rumah milik pengusaha warteg yang terkena dampak proyek tol. Dari jumlah tersebut hanya Sanawi yang belum mencapai kesepakatan ganti rugi dengan pihak pengelola.(muj/zul/jpg/ara/jpnn)


TEGAL - Proyek Tol Pejagan-Pemalang terganjal persoalan pembebasan lahan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Tegal. Ada warga yang masih enggan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News