Di Balik Kendi yang Pecah di Depan Moncong ATR 72-600..

Di Balik Kendi yang Pecah di Depan Moncong ATR 72-600..
Prosesi pecah kendi tanda peresmian penerbangan Garuda Indonesia Timika-Nabire-Biak di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Senin (19/9). Foto: Leonardus A Sikteubun/Radar Timika

jpnn.com - SENYUM merekah menghiasi wajah para pejabat di lingkungan pemda Mimika, Papua. Wajar. Kini perhubungan antarwilayah di Papua, khususnya Timika-Nabire-Biak bakal diakses semakin mudah.

Mulai Senin (19/9) kemarin, rute baru penerbangan resmi dibuka setelah Garuda Indonesia melebarkan sayapnya. Sekitar pukul 09.00, pesawat Garuda Indonesia jenis ATR 72-600 mendarat mulus di Bandara Mozes Kilangin Timika, setelah menempuh perjalanan dari Biak dan Nabire. Ya, rute ini adalah Intra Papua perdana yang dibuka oleh Garuda Indonesia. 

Selain penumpang, turut serta dalam penerbangan dengan pilot, Capt Mulatua Limbong dan Capt Hasyim tersebut di antaranya Bupati Biak Numfor, Thomas Ondy dan Bupati Nabire, Isaias Douw, Vice President Garuda Indonesia Regional 4, Dian Ediono.

Kedatangan pesawat disambut oleh Wakil Bupati (Wabup) Mimika, Yohanis Bassang, bersama jajaran pejabat di lingkup Pemda Mimika. Yohanis Bassang pun didaulat menerima kehormatan memecahkan kendi tepat di moncong pesawat, sebagai tanda dibukanya rute penerbangan Timika-Nabire-Biak. Selanjutnya 65 orang penumpang dari Timika menjadi penumpang perdana yang menikmati layanan Garuda Indonesia dengan rute Timika Nabire-Biak.

Yohanis Bassang mengatakan kehadiran pesawat baru Garuda Indonesia dengan rute yang baru ini akan memberikan suasana baru bagi Timika dan akan membuat Mimika sebagai pusat jasa dan industry semakin berkembang. "Jumlah penerbangan semakin bertambah, sedikit demi sedikit perkembangan pembangunan semakin maju,” ujar Bassang. 

Tidak hanya positif bagi warga Mimika, rute baru ini menurut Wabup akan menjadi pemicu pembangunan di wilayah Papua tengah. Karena selama ini, yang selalu menjadi pusat adalah Jayapura sementara akses dari Timika ke wilayah pegunungan Papua lebih cepat. Sebut saja sekarang dengan rute Timika-Nabire langsung hanya butuh waktu sekitar 40 menit. Jika melalui Jayapura, maka harus bermalam kemudian bisa lanjut ke Nabire.

Ia berharap, Garuda Indonesia tidak berhenti dalam mengembangkan rute penerbangan baru mengingat kebutuhan warga Mimika terhadap transportasi udara sangat tinggi namun masih sangat sulit. Sebut saja rute Timika-Ambon yang belum dilayani sehingga penumpang harus terbang ke Makassar dulu baru ke Ambon. 

Vice President Garuda Indonesia Regional 4, Dian Ediono mengatakan rute ini merupakan bagian dari strategi ekspansi ke wilayah Timur Indonesia. Perluasan penerbangan “Intra Papua” ini diharapkan membantu memenuhi target Kementerian Pariwisata Tahun 2016 yang ingin mendatangkan 272 juta wisatawan ke Indonesia yang terbagi atas 12 juta wisatawan mancanegara dan 260 juta wisatawan nusantara. 

SENYUM merekah menghiasi wajah para pejabat di lingkungan pemda Mimika, Papua. Wajar. Kini perhubungan antarwilayah di Papua, khususnya Timika-Nabire-Biak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News