Ricuh Lagi, Kini Giliran Wasit Gulat Asal Iran Ditendang

Ricuh Lagi, Kini Giliran Wasit Gulat Asal Iran Ditendang
Ilustrasi. Foto: dok. JPNN

jpnn.com - BANDUNG - PON XIX/2016 Jawa Barat tak pernah sepi dari masalah. Meskipun diklaim PB PON berjalan lancar, kenyataan di lapangan cukup menyedihkan.

Penutupan tinggal menghitung hari, tapi keributan di venue pertandingan terus terjadi. Seperti yang ditunjukkan di cabang gulat, dewan juri memilih mundur dan menghentikan pertandingan karena protes keras dari peserta. 

Tim Dewan Juri Cabor Gulat PON Maurice Sihombing menjelaskan setiap hari selalu ada kericuhan di cabor yang ditandingkan di GOR Saparua, Senin (26/9). 

Keributan keempat ini dipicu protes keras Tim Kalimantan Timur yang tengah melakuni duel dengan wakil tuan rumah, Jawa Barat di kelas 65 kg gaya bebas putra.

Menurut Maurice, sebenarnya ada peraturan baru yang dikeluarkan Federasi Gulat Internasional  setelah penyelenggaraan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. 

Namun, di PON ini sudah sepakat untuk tidak menggunakan baru dan tetap menggunakan peraturan lama yang juga digunakan saat Pra PON, Oktober 2015 lalu di Malang.

Tapi, keputusan bersama ini justru kerap kali menuai protes dari peserta. Padahal, wasit sudah dibuat senetral mungkin dengan mendatangkan wasit dan juri dari Iran serta Thailand.

"Anggota tim juri kami dari Iran, Ali Akbar kena tendang oleh pelatih Kaltim. Sebelumnya bangku yang didudukinya ditendang lebih dulu. Kami meminta pertandingan diberhentikan sementara dan kasus ini kami laporkan ke pihak kepolisian," katanya, Senin (26/9) petang.

BANDUNG - PON XIX/2016 Jawa Barat tak pernah sepi dari masalah. Meskipun diklaim PB PON berjalan lancar, kenyataan di lapangan cukup menyedihkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News