Pusat Batal Tanggung Penuh Proyek LRT Bandung Raya

Pusat Batal Tanggung Penuh Proyek LRT Bandung Raya
Ridwan Kamil. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo tak menepati janjinya soal pembiayaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Bandung, Jawa Barat. Padahal, Pemkot Bandung sudah mulai melakukan lelang terhadap proyek tersebut.

Tadinya pemerintah pusat berjanji menanggung penuh biaya proyek transportasi senilai Rp 4,6 persen. Namun kini karena berbagai alasan, pemerintah memutuskan hanya membiayai 50,1 persen dari total nilai proyek tersebut.

Keputusan itu disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Istana Negara, Selasa (27/9).

"Saya tadi diterima langsung oleh Bapak Presiden membahas LRT Bandung Raya karena kami sudah mengumumkan pemenang lelang SMRT dari Singapura. Sesuai perpres ada janji pemerintah akan membiayai dulu seratus persen sekarang turun jadi 50,1%," kata pria yang akrab disapa Emil itu kepada wartawan setibanya kembali di Pendopo Kota Bandung.

Emil mengaku tidak begitu saja menerima keputusan pemerintah. Dia sempat meminta penjelasan dengan mengungkit proyek LRT Palembang yang pengerjaanya 100 persen ditanggung APBN.

Menurut Emil, pemerintah pusat akui memang ada perbedaan perlakuan antar proyek LRT Bandung dengan Palembang. Perbedaan itu dikarenakan pemerintah pusat menilai LRT Palembang lebih mendesak untuk diselesaikan secepatnya.

"Palembang kan urgent menghadapi Asian Games." ujar Emil. (rmol/dil/jpnn)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo tak menepati janjinya soal pembiayaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Bandung, Jawa Barat. Padahal, Pemkot Bandung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News