Fosil Ida adalah 'Missing Link'?

Fosil Ida adalah 'Missing Link'?
MOYANG - Fosil Ida yang berusia 47 juta tahun, dan disebut-sebut sebagai salah satu fosil makhluk primata terlengkap, kini diposisikan sebagai kemungkinan wujud pendahulunya manusia. Foto: Atlantic Productions Ltd.
OSLO - Sejumlah ilmuwan, Selasa (19/5) waktu setempat, sepakat menyimpulkan sebuah fosil makhluk primata purba berukuran sebesar kucing kecil yang berusia 47 juta tahun, sebagai kemungkinan "nenek-moyang bersama" dari manusia, monyet dan primata lainnya. Dengan kata lain, fosil yang kerap disebut dengan nama "Ida" itu, merupakan missing link alias "rantai yang hilang" dari teori evolusi Darwin (bahwa manusia dan monyet berasal dari moyang yang sama, Red).

Para ahli mengatakan bahwa fosil tersebut berasal dari spesies transisi, yang hidup di sekitar periode ketika garis keturunan makhluk primata terbagi menjadi dua bagian. Seperti diketahui, dua bagian yang dimaksud adalah garis yang kemudian "dihuni" oleh manusia, monyet dan sebangsanya, serta satu garis lagi yang terdiri dari hewan primata lain macam lemur.

Fosil tersebut, yang dikatakan berasal dari primata muda berkelamin betina, sebagaimana diberitakan CNN, sebelumnya secara resmi telah diberi nama Darwinius masillae. Nama ini saat itu diberikan demi menghormati peringatan ulang tahun ke-200 Charles Darwin.

"Ini adalah rangkaian fosil makhluk primata yang paling komplit, sebelum manusia mengenal penguburan (jenazah)," ungkap Dr Jorn Hurum dari Museum Sejarah Alam di University of Oslo, yang memimpin penelitian terhadap fosil tersebut.

OSLO - Sejumlah ilmuwan, Selasa (19/5) waktu setempat, sepakat menyimpulkan sebuah fosil makhluk primata purba berukuran sebesar kucing kecil yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News