Bongkar Kasus Beras 400 Ton, Bareskrim Bidik Oknum Bulog
jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus pengoplos beras di gudang T2 Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (3/10) lalu.
Gudang tersebut dimiliki oleh PT DSU, yang tidak memiliki izin resmi sebagai distributor penerima beras bersubsidi dari pemerintah.
Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono mengungkapkan bahwa pihaknya mencurigai adanya permainan oknum Bulog (BUMN) atas temuan beras 400 ton di dalam gudang tersebut. Beras tersebut tidak wajar berada di sana.
"Dari hasil penyelidikan ternyata perusahaannya bukan yang ditunjuk, PT DSU berarti ilegal. Dia terima 400 ton," kata dia saat konferensi pers di gudang tersebut, Jumat (7/10).
Berdasarkan data yang dimiliki Ari, Indonesia memiliki pasokan beras dari Thailand dengan total 1,5 juta ton per tahun. Jumlah tersebut kemudian dibagikan oleh Bulog (BUMN) ke setiap sektor termasuk DKI Jakarta. Sementara PT DSU, bukan perusahaan resmi penerima beras subsidi itu.
"Nah ini yang kami selidiki, dari mana dia dapat beras ini," ucap Ari.
Ari pun memastikan bahwa pihaknya akan memeriksa sejumlah pihak dari Bulog. "Sudah jelas, pasti dimintai pertanggungjawaban bagaimana beras itu bisa ke luar," jelasnya. (mg4/jpnn)
JAKARTA - Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus pengoplos beras di gudang T2 Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (3/10) lalu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bersama TNI AU, BAZNAS Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara
- AMMI Batalkan Aksi Menjelang Putusan Sengketa Pilpres, Ini Alasannya
- Kebakaran Ruko di Mampang Menelan 7 Korban Jiwa, Semua Ditemukan Dalam Satu Ruangan
- Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Dirut Energy Kita Satrio Wibowo
- VDR Berbagi Terang, Panti Asuhan tak Lagi Redup