Dapat Durian Runtuh, Jogja Belum Berani Aktif

Dapat Durian Runtuh, Jogja Belum Berani Aktif
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - SLEMAN - Keputusan pemerintah yang hanya mengizinkan perhelatan Kongres Tahunan PSSI berlangsung di Jogjakarta, membuat kesibukan Asprov setempat bakal meningkat.

Namun tunggu. Asprov di Kota Gudeg itu ternyata belum berani bersikap apa-apa atas keputusan yang sudah diambil pemerintah. “Kami sampai saat ini masih bersikap pasif,” kata Ketua Asprov PSSI DI Jogjakarta, Dwi Irianto.

Menurutnya, mereka memang sudah lama mendengar keinginan pemerintah agar kongres untuk memilih ketua umum baru PSSI itu bisa digelar di Jogjakarta. Namun, lanjut Dwi, pihaknya tidak bisa langsung menyambar keputusan tersebut.  

Pria yang akrab disapa Mbah Putih itu beralasan, Asprov PSSI Jogjakarta sampai saat ini masih terdaftar secara aktif sebagai anggota PSSI. Jadi, mereka pun wajib mematuhi semua keputusan federasi yang menjadi otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu. 

Artinya, selama tidak ada rekomendasi resmi dari PSSI,  mereka pun belum bisa melakukan apa-apa. “Jadi, meski ada rekomendasi izin keamanan dari Mabes Polri yang mengizinkan lokasi kongres di sini, bukan berarti kami langsung bisa bergerak,” paparnya. “Bagi kami, hanya perintah resmi dari PSSI yang menurut kami sebagai amanah organisasi yang harus dijalankan,” tuturnya. 

Dwi mengungkapkan, sampai saat ini belum ada perintah resmi dari PSSI agar Asprov Jogjakarta segera mempersiapkan perhelatan kongres. Baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. “Tapi, kalau PSSI memerintahkan, kami siap menjadi tuan rumah yang baik demi mengembalikan kembali  sepak bola nasional yang lagi terpuruk ini,” ungkapnya. 

Sementara itu, Sekjen PSSI, Azwan Karim saat dihubungi, enggan memberikan banyak komentar.  Dia mengatakan, mereka baru akan mengambil sikap terkait perkembangan kongres tersebut, setelah pertandingan uji coba Indonesia melawan Vietnam, Minggu (9/10) sore nanti. “Tunggu saja sampai hari Senin, nanti ada keputusan besar yang akan dilakukan oleh PSSI,” kata Azwan singkat. 

Sebagai catatan, awal Agustus lalu, PSSI sudah memutuskan lokasi kongres berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan. Hanya saja, pemerintah lewat Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) lebih memilih Jogjakarta.  Alasannya, sepak bola tanah air sedang dalam masa kebangkitan dan itu harus diawali dari Jogjakarta sebagai kota kelahiran PSSI. (ben/bas/jpnn)


SLEMAN - Keputusan pemerintah yang hanya mengizinkan perhelatan Kongres Tahunan PSSI berlangsung di Jogjakarta, membuat kesibukan Asprov setempat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News