3 Perusahaan Tiongkok Berminat Investasi di Industri Alas Kaki Jatim

3 Perusahaan Tiongkok Berminat Investasi di Industri Alas Kaki Jatim
Ilustrasi. Foto: Radar Sukabumi

jpnn.com - SURABAYA – Tiga perusahaan asal Tiongkok tertarik untuk melakukan investasi industri alas kaki di Jawa Timur (Jatim). Minat itu dinyatakan para pebisnis Tiongkok saat Pemprov Jatim menghadiri pameran investasi dan perdagangan di Tiongkok pekan lalu.

’’Ada tiga perusahaan footwear (alas kaki, Red) asal Provinsi Fujian yang tertarik. Mereka ingin bekerja sama secara business-to-business,’’ kata Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Lili Soleh Wartadipradja di Surabaya kemarin (10/10).

Satu di antara dua perusahaan yang dimaksud itu, lanjut dia, mempunyai pabrik di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pabrik tersebut beroperasi sejak 2004 dengan serapan 2.000 tenaga kerja. Perusahaan PMA (penanaman modal asing) itu kembali ingin menambah satu pabrik di Jatim.

Sementara itu, dua perusahaan lain belum pernah menanamkan modal di Indonesia. Masing-masing perusahaan dari Tiongkok tersebut membutuhkan minimal 20 hektare (ha) tanah. ’’Untuk PMA yang berinvestasi di Jateng, mereka ingin kondisi lokasi investasi tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Kendal. Jadi, kami tawarkan daerah di ring 2 dan 3 yang mirip dengan Kendal. Misalnya, Jombang, Nganjuk, Ngawi, dan Bojonegoro,’’ lanjutnya.

 

Yang dimaksud mirip itu mengenai upah minimum kota/kabupaten (UMK). UMK Kendal 2016 mencapai Rp 1.639.600. Menurut Lili, Jombang dan Nganjuk cukup unggul dalam hal tersebut karena banyak industri alas kaki yang beroperasi di sana. Sementara itu, Bojonegoro lebih unggul dengan industri minyak dan gas (migas). Lalu, Ngawi lebih unggul dengan industri agro. ’’Bojonegoro dan Ngawi mungkin lebih butuh persiapan SDM (sumber daya manusia),’’ jelasnya.

 

Lili mengungkapkan, faktor pemilihan Jatim sebagai lokasi investasi bagi investor tersebut lebih dipengaruhi asal daerah pengusaha Tionghoa di Indonesia. Sebagian besar pengusaha Tionghoa di Jatim berasal dari Provinsi Fujian. Pengusaha-pengusaha itu turut membantu BPM Jatim dalam mempromosikan keunggulan Jatim sebagai lokasi investasi. Di samping itu, Jatim terkenal dengan keunggulan listrik yang surplus hingga 2.000 megawatt (mw) sehingga cocok untuk industri padat karya.

SURABAYA – Tiga perusahaan asal Tiongkok tertarik untuk melakukan investasi industri alas kaki di Jawa Timur (Jatim). Minat itu dinyatakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News