Polisi Pun Dibuat Bingung Winarsih

Polisi Pun Dibuat Bingung Winarsih
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - SURABAYA - Winarsih, asisten rumah tangga (ART), pernah mengaku disiram air panas oleh majikan.

Namun, pengakuannya ini selalu berbeda-beda. Kini kasusnya ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya.

Hasil penyelidikan polisi menunjukkan adanya fakta yang berbeda.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menyatakan bahwa pengakuan Winarsih kerap berubah-ubah.

 Pihaknya meminta keterangan majikan korban dan beberapa pekerja lain. "Faktanya, mulai Juli, dia (Winarsih, Red) dikeluarkan karena mencuri uang majikan," terang Shinto.
Majikan korban diketahui bernama Kusumawati, 65. Setelah menerima laporan, polisi meluncur ke toko milik Kusumawati di Jalan Banyu Urip.

 Polisi menggali data. Kusumawati mengaku sama sekali tidak menyiram mantan ART tersebut dengan air panas.

Dia menjelaskan, gaji Winarsih selalu dibayar. Hal itu juga diketahui enam pegawai toko lain. Bahkan, bisa dibilang, Winarsih ngelamak.

Menurut penuturan teman-temannya, perempuan 26 tahun tersebut kerap utang kepada majik­an.

Lalu, polisi mengonfrontasi keterangan itu kepada Winarsih. Saat itu Winarsih malah berbelit-be­lit. Mendengar kesaksian Winarsih, polisi justru curiga.

"Dia membawa-bawa nama lain yang berinisial MNR sebagai pelaku. MNR adalah suami sirinya," paparnya.

Winarsih dibawa ke rumah sakit. Tujuannya, mengetahui seberapa parah luka melepuh yang dialami.

Namun, setelah diperiksa, ternyata itu bukan luka lantaran tersiram air panas. Punggung kakinya berwarna seperti melepuh karena gatal-gatal.

Kemudian, unit PPA membawa Winarsih ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Polisi meyakini ada yang tidak beres dengan pengakuan yang berubah-ubah tersebut.

SURABAYA - Winarsih, asisten rumah tangga (ART), pernah mengaku disiram air panas oleh majikan. Namun, pengakuannya ini selalu berbeda-beda. Kini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News