Kisah si Yatim Ikut Olimpiade Matematika di Jakarta, Berharap Jumpa Ibunya
jpnn.com - SALSABILAH (11) sosok gadis belia yang luar biasa. Meski dia anak yatim, tapi semangatnya untuk belajar patut diacungi jempol.
Bersama lembaga sosial Yatim Mandiri Palembang, dia mampu mengukir prestasi. Dia akan mewakili Sumsel pada 4-7 November mendatang di lomba olimpiade Matematika tingkat nasional.
KHOIRUNNISAK-Palembang
USIANYA masih sangat muda saat “menyandang” status anak yatim. Ayahnya, Salim, berpulang ke Rahmatullah saat usia Salsabilah masih tujuh tahun.
Si ayah pergi selamanya meninggalkan Salsabilah dan seorang adiknya. Ibunya, Nurhayati, terpaksa banting tulang untuk menghidupi kedua buah hatinya.
Demi menafkahi anak-anaknya, Nurhayati akhirnya hijrah ke Jakarta. Berangkat setelah Iduladha 2016, bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Salsa - sapaan Salsabilah-, kebetulan sudah satu tahun terakhir mondok di Asrama Rumah Kemandirian Yatim Mandiri Palembang. “Kalau adik, tinggal sama nenek,” tuturnya, belum lama ini.
Salsa sendiri, tercatat sebagai siswi kelas VI SDN 185 Palembang. Matematika, mata pelajaran yang disukainya sejak kelas V SD.
SALSABILAH (11) sosok gadis belia yang luar biasa. Meski dia anak yatim, tapi semangatnya untuk belajar patut diacungi jempol. Bersama
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri