Kasihan, Warga Dusun Ini Sudah Puluhan Tahun Mendambakan Jembatan Gantung

Kasihan, Warga Dusun Ini Sudah Puluhan Tahun Mendambakan Jembatan Gantung
Foto/ilustrasi: Radar Banyumas/JPG

jpnn.com - BANYUMAS - Warga Kedungiyom, Desa Darmakradenan di Kecamatan Ajibarang, Banyumas sedang membutuhkan jembatan yang layak untuk menghubungkan wilayah tempat tinggal mereka. Pasalnya, mereka selama ini harus menyeberangi Sungai Tajum ketika hendak beraktivitas.

Jika arus sungai sedang deras, warga terpaksa memutar untuk mengambil jalan lalin. Hal itu juga dialami warga Kedungiyom yang masih duduk di sekolah dasar.

Perangkat Desa Darmakradenan Miftah Abidin mengatakan, tidak adanya akses penyeberangan di sekitar wilayah Grumbul Kedung Iyom di desanya membuat warga terutama anak sekolah harus menyusuri Sungai Tajum dengan berbagai risiko. Misalnya,  terseret arus jika air sedang pasang.

Sebab jika melewati jalan Desa Kracak, jaraknya cukup jauh. Jika harus lewat jalan Desa Kracak, jaraknya hampir lima kilometer.

“Jika lewat jalan Kracak terpaksa dilakukan warga jika memang air sungai Tajum sedang tinggi atau besar. Kalau tetap menyebrangi sungai, resiko terbesarnya adalah terseret arus,” jelas seperti diberitakan Radar Banyumas (Jawa Pos Group).

Di dusun itu, terdapat 50 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 200 jiwa. Rata-rata pekerjaan warga adalah buruh tani dan pedagang hasil pertanian di Pasar Ajibarang.

Dusun itu memang terpencil terisolasi. Sudah  bertahun-tahun warga menjalani aktivitas dengan menyusuri sungai.

Terkadang ketika banjir tapi tidak besar, ada warga yang membuat gethek untuk menyeberang.  “Biasanya warga membayar Rp 500 untuk anak-anak dan Rp 1.000 untuk orang dewasa,” jelasnya.

BANYUMAS - Warga Kedungiyom, Desa Darmakradenan di Kecamatan Ajibarang, Banyumas sedang membutuhkan jembatan yang layak untuk menghubungkan wilayah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News