Tinggalkan Pelanggan AS, Pengrajin Jam Kayu Ini Malah Semakin Maju

Tinggalkan Pelanggan AS, Pengrajin Jam Kayu Ini Malah Semakin Maju
Pengrajin jam kayu di Gilangsari, Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Foto: Radar Solo/JPG

jpnn.com - KLATEN - Hampir sebagian besar wirausahawan punya mimpi bisa menjual atau mengekspor produk mereka ke negara besar, seperti Amerika Serikat. Suwanto, 43, warga Dusun Gilangsari RT 9 RW 4 Desa Pereng, Kecamatan Prambanan yang menggeluti kerajinan jam tangan kayu pernah mewujudkan mimpi itu.

Namun kemudian, ia justru memutuskan kontrak dengan pelanggan di Amerika. Apa yang terjadi?

Di sebuah rumah sederhana di perbukitan Gilangsari sejumlah remaja sibuk dengan aktivitas produksi jam tangan dari kayu. Pekan lalu,  Radar Klaten (Jawa Pos Group) menyambangi bangunan nonpermanen itu.

Di dalamnya ada beberapa pengrajin menggarap bagian masing-masing. Ada yang memotong kayu, membuat pola lingkaran, mengebor, hingga  tahap akhir, seperti memasang stiker dan mesin jam.

Ya, Suwanto setelah memutus kontrak dengan pelanggannya di Amerika tiga tahun lalu justru semakin mantap menjalani usaha kerajinan jam tangan kayu. Pilihan ini bisa dibilang anti-mainstream. Sebab, dengan hanya menggarap pasar lokal, omset yang dia terima justru lebih kecil dibandingkan saat bekerja sama dengan pelanggan di Amerika.

“Pilihan ini saya ambil demi mewujudkan kemandirian usaha dan memberdayakan masyarakat,” tutur Suwanto.

Suwanto memulai usaha kerajinan dari limbah kayu sejak 2006. Pada 2011 produk kerajinan kayu Suwanto mulai dikenal pasar mancanegera. Itu setelah dia mendapat pesanan jam tangan kayu dari Amerika.

Pelanggan Amerika secara khusus memesan bracelet (lebih dikenal dengan sebutan casing atau gelang jam tangan, Red)  berbahan kayu.  “Dalam tiga tahun itu rata-rata tiap bulan saya mengirim 2.500 jam tangan ke Amerika. Hanya casing, sedangkan pemasangan mesin dilakukan di sana. Dari pengiriman itu omset kotor setiap bulan bisa sampai Rp 80 juta,” papar Suwanto.

KLATEN - Hampir sebagian besar wirausahawan punya mimpi bisa menjual atau mengekspor produk mereka ke negara besar, seperti Amerika Serikat. Suwanto,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News