GP Ansor: Main SARA adalah Cara-cara Primitif
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, semua pihak harus menghentikan kisruh kasus penistaan agama Islam yang diduga dilakukan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dia menegaskan, pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak dengan pemilihan gubernur DKI Jakarta segera menghentikan perdebatan dan kampanye yang mengandung nuansa suku, agama, ras dan antargolongan.
Kesucian agama lanjutnya, tidak patut digunakan untuk tujuan perebutan kekuasaan semata.
Menggunakan isu SARA untuk tujuan politik adalah cara-cara 'primitif' dalam demokrasi.
"Kami melihat bahwa segelintir oknum di sosial media sudah melampaui etika dan kepatutan dengan melecehkan secara personal tokoh-tokoh tertentu yang terkait pilgub DKI," kata Yaqut di Jakarta, Senin (24/10).
Yaqut juga mengingatkan kepada para pasangan calon, tim sukses hingga pendukungnya untuk berkampanye secara kreatif dan cerdas.
"Serta mengangkat tema-tema positif bagi kemajuan dan kesejahteraan bagi rakyat Jakarta," ungkap Yaqut.
Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat Jakarta harus bersyukur dengan hadirnya tiga paslon yang berkualitas.
JAKARTA - Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, semua pihak harus menghentikan kisruh kasus penistaan agama Islam yang diduga dilakukan
- Hakim MK Diharapkan Menyelamatkan Demokrasi di Indonesia dari Ancaman Kepunahan
- Sosialisasi Empat Pilar MPR, Fadel Muhammad Ajak Rakyat Indonesia untuk Terus Bersatu
- Terima Aspirasi Masyarakat, Jurnalis Senior Harry Daya Maju Pilwako Pontianak 2024
- Prabowo Melarang Pendukungnya Berdemonstrasi di MK, Pengamat: Sudah Tepat
- Pakar Apresiasi Keputusan Golkar Jadikan Dico Ganinduto Kandidat Cagub Jateng
- Siap Maju Pilbub Mubar, Fajar Hasan Mendaftar ke PDIP