Jatuh Bangun Mengejar Beasiswa ke Australia

Jatuh Bangun Mengejar Beasiswa ke Australia
Jatuh Bangun Mengejar Beasiswa ke Australia
Jatuh Bangun Mengejar Beasiswa ke Australia

Mendapat beasiswa untuk belajar ke luar negeri bukan hal yang gampang. Diperlukan tekad, persiapan, dan berbagai hal lain, seperti yang dialami oleh Endah Yanuarti, mahasiswa asal Indonesia yang sekarang sedang menempuh pendidikan doktoral di Curtin University di Perth (Australia Barat) setelah mendapat beasiswa Endeavour Awards.

Pernah dengar lagu dangdut “jatuh bangun aku mengejarmu”? Lagu yang populer ditahun 2000-an ini dan masih sering dinyanyikan sampai sekarang mirip dengan nasib saya berburu beasiswa.

Pengalaman saya yang jatuh bangun dalam memenuhi persyaratan belum lagi jatuh bangun ketika saya tinggal selangkah lagi menuju kepergian menuntut ilmu.

Diawali dengan keinginan untuk meneruskan menimba ilmu ketingkat yang lebih tinggi, berbekal pengalaman ‘pernah’ kuliah singkat selama 3 bulan di Australia saya bertekad untuk mencari beasiswa ke luar negeri.

Saya mulai dengan mengambil kursus dan tes IELTS yang berbuah manis, yaitu hasil yang sesuai dengan persyaratan PhD pada saat itu.

Saya mendaftar ke Curtin University of Technology (sekarang jadi Curtin University) dan mulus diterima dengan IELTS tersebut.

Beberapa kali saya dihubungi administrasi bagian International Student kapan akan segera 'commence" atau masuk perkuliahan yang saya jawab belum tahu kapan karena belum mendapatkan sponsor.

Pencarian sponsor inilah yang bikin jatuh bangun bagian pertama mengejarnya.

Mendapat beasiswa untuk belajar ke luar negeri bukan hal yang gampang. Diperlukan tekad, persiapan, dan berbagai hal lain, seperti yang dialami oleh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News