Sebanyak 59 Daerah Siap Replikasi 42 Inovasi Pelayanan Publik
jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 42 inovator yang terbagi dalam 10 kluster pelayanan publik akan hadir dan mempresentasikan inovasinya di Forum Nasional Replikasi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016.
Kegiatan itu diadakan di Gedung Pusdai, Jalan Diponegoro Nomor 43 Bandung, Rabu – Kamis (26-27/10).
Sementara itu, 59 kabupaten/kota terkait dengan kluster pelayanan yang sama menyatakan komitmennya untuk mereplikasi inovasi tersebut sesuai dengan kluster masing-masing.
Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa mengatakan, forum ini merupakan ajang mempertemukan inovator dengan instansi yang memerlukan pengetahuan inovasi.
“Inovator akan menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya mengenai proses, metode, dan hasil/manfaat inovasi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (25/10).
Sedangkan instansi yang memerlukan pengetahuan, lanjutnya, akan mengamati dan mempelajari, serta melakukan pemetaan dan perencanaan bagaimana inovasi tersebut direplikasi di instansinya masing-masing sesuai dengan kebutuhannya dengan bantuan fasilitator yang telah dilatih.
Diah menambahkan, diantara para inovator yang akan mereplikasikan inovasinya, setidaknya tujuh kepala daerah akan langsung menyampaikan inovasinya pada sesi transfer of knowledge.
Kepala daerah dimaksud antara lain Gubernur Sulawesi Selatan, Walikota Makassar, Bupati Luwu Utara, Bupati Banyuwangi, Bupati Batang, Bupati Malang, dan Wakil Bupati Sidoarjo.
JAKARTA - Sebanyak 42 inovator yang terbagi dalam 10 kluster pelayanan publik akan hadir dan mempresentasikan inovasinya di Forum Nasional Replikasi
- Lewat Carbon Trading, PLN Indonesia Power Dukung Pemerintah Capai Target Kontribusi Nasional
- Simak, Ini Kiat-Kiat Jitu agar Mudah Lolos Seleksi Kerja di BUMN
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Rektor UNU Gorontalo Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 11 Orang
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024
- Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau