Efisiensi Irigasi Pompa Tingkatkan Produktivitas Petani

Efisiensi Irigasi Pompa Tingkatkan Produktivitas Petani
Ilustrasi. Foto dok JPG/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, efisien usaha tani ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya yakni biaya pengairan penggantian sumber energi pompa dari bahan bakar minyak menjadi listrik.

Cara itu mampu menghemat biaya pengairan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Sekditjen PSP) Kementerian Pertanian Abdul Majid mengatakan, pihaknya membantu optimalisasi dan efisiensi pengairan pompa bagi petani yang memerlukan.

"Ini dilakukan untuk menekan biaya, sehingga nantinya petani mampu meningkatkan produktivitas padi. Silakan petani melalui dinasnya mengusulkan (efisiensi pengairan pompa) ke Kementan," ujar Abdul.

Abdul lantas mencontohkan, Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Subur Makmur yang terletak di Desa Klotok, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim) berhasil melakukan efisiensi pengairan pompa.

Hasilnya, produktivitas padi di desa tersebut meningkat dari 2,5 ton menjadi 10-12 ton per hektare (ha) Gabah Kering Panen (GKP).

Sementara pembina HIPPA Subur Makmur, Purwanto mengakui, awalnya HIPPA Subur Makmur pada 1991 mendapatkan bantuan berupa pompa air, rumah pompa, dan modal kerja sebesar Rp 30 juta yang digunakan untuk operasional termasuk bahan bakar.

Sayangnya pompa air yang berada dalam tanah, tepian Sungai Bengawan Solo,  sering terendam saat air sedang tinggi, sehingga membuat pompa rusak.

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, efisien usaha tani ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya yakni biaya pengairan penggantian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News