Memotret Kesetiakawanan Sosial Melalui Lomba Foto
jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Jiwa dan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan dan kerelaan berkoban tanpa pamrih yang tumbuh di masyarakat Indonesia perlu terus dilestarikan, direvitalisasi, didayagunakan dalam kehidupan berbangsa.
Rasa peduli antarsesama ini jangan sampai tergerus dengan nilai-nilai dan budaya barat.
Melalui peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial yang jatuh tiap tanggal 20 Desember bisa dijadikan momentum merevitalisasi kepedulian antarsesama.
"Kesetiakawanan sosial bukan hal baru sebetulnya dalam kehidupan masyarakat kita," kata Ketua Umum Panitia Pusat Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2016, Margiono.
Bahkan, menurut Margiono, hingga kini masih terjaga baik di banyak daerah.
Contoh di Bali, ada tradisi pecalang atau perangkat keamanan yang diwarisi turun temurun di setiap desa adat.
Menjadi pecalang adalah suatu pengabdian kepada masyarakat. Mereka tidak mendapatkan gaji.
Dengan kesetiakawanan sosial, berbagai permasalahan kemiskinan, tawuran, konflik atau sosial lainnya yang terjadi bisa diatasi.
JPNN.com JAKARTA - Jiwa dan semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kekeluargaan dan kerelaan berkoban tanpa pamrih yang tumbuh di masyarakat Indonesia
- Jan Prince Permata Minta GMNI Terus Berperan Dalam Transformasi Bangsa
- Uni-Charm Aktif Dukung Wanita Indonesia untuk Aktualisasikan Potensi Demi Tingkatan Peranan
- Ajukan Diri Sebagai Amicus Curiae, Begini Permintaan Ketua ILUNI UMB Kepada MK
- Menjelang Pilgub, DPRD Wanti-wanti Pemprov DKI Soal Ini
- BSI Maslahat Menebar Kebaikan Ramadan Rp 11,24 Miliar
- Kejagung Terus Menelusuri Aset-Aset Harvey Moeis