Mahasiswa Desak Usut Tuntas Pengibaran Bendera Tiongkok

Mahasiswa Desak Usut Tuntas Pengibaran Bendera Tiongkok
Massa BEM Universitas Khairun (Unkhair) Ternate melakukan aksi di depan Kantor Mapolda Malut, Kamis (1/12). Foto: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - TERNATE – Insiden pengibaran bendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Malut, pada Jumat (25/11) lalu masih menjadi sorotan masyarakat.

Kali ini, aksi protes tersebut datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.

Massa yang berjumlah sekitar 150 orang tersebut melakukan aksi di depan Kantor Mapolda Malut, Kamis (1/12).

Dalam aksi tersebut, massa yang dipimpin oleh koordinator lapangan Isra Anwar menyatakan, kasus pengibaran bendera RRT di Obi, Halsel harus diusut tuntas oleh kepolisian Polda Malut.

Selain itu, massa aksi juga meminta pertanggungjawaban dari Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba dan Bupati Halsel Muhammad Kasuba yang diduga memberi izin pengibaran bendera tersebut.

“Sakit dan pedih bila kita kembali mengingat perjuangan para pahlawan terdahulu dalam merebut kemerdekaan dan mengusir para penjajah di tanah Indonesia hingga mengorbankan nyawa di medan perang. Saatnya negara sudah harus bersikap tegas terhadap siapa saja yang melanggar kedaulatan NKRI,” teriak Isra dalam orasinya.

Massa yang hadir mengenakan almamater kuning itu juga meminta Kapolda Malut Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto untuk mengusut tuntas oknum pengibaran bendera RRC di Obi.

“Bila tuntutan kami tidak diakomodir maka aksi ini bakal tetap berlanjut,” tegas Isra.

TERNATE – Insiden pengibaran bendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Malut, pada Jumat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News