Lima Ribu Siswa Dijadwalkan Mengikuti Ujian Ulang

Siasati Aturan POS, Ganti Istilah Unas

Lima Ribu Siswa Dijadwalkan Mengikuti Ujian Ulang
PENING- Banyak siswa yang gagal UAN. Foto: Dok/JPNN
JAKARTA - Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) kemarin merilis hasil verifikasi ujian nasional (unas) yang mengejutkan. Sebanyak 5.000 siswa dijadwalkan mengikuti ujian ulang. Ribuan siswa itu berasal dari 34 SMA dan 19 SMP yang bermasalah saat unas.

Sebelumnya, BSNP melaporkan bahwa 33 SMA dan 4 SMP telah berbuat curang. Dengan demikian, ada penambahan jumlah sekolah (1 SMA, 15 SMP) dan siswa yang bermasalah (selengkapnya lihat grafis). Hasil verifikasi unas itu kemarin dilaporkan kepada Mendiknas Bambang Sudibyo.

Ketua BSNP Prof Eddy Mungin Wibowo mengatakan, ujian tersebut bukanlah mengulang unas. Sebab, pengulangan unas tidak ada dalam prosedur operasional standar (POS). Karena itu, BSNP memberi istilah ujian ulang. Pengertiannya, kata Mungin, adalah suatu ujian yang diberikan kepada peserta unas karena terjadi pelanggaran secara kolektif dan sistematis oleh penyelenggara ujian maupun oknum tertentu. "Keputusan ini kami ambil sebagai upaya objektif agar tidak merugikan siswa," jelasnya.

Mungin membeberkan, tidak semua pelanggaran yang terjadi merupakan kecurangan yang dilakukan siswa dan sekolah. Dari 34 SMA yang dijadwalkan mengikuti ujian ulang, 16 SMA di antaranya dilaporkan harus ikut ujian ulang lantaran kesalahan dari pihak percetakan. Kasus tersebut terjadi pada 15 SMA di Kabupaten Mamuju dan 1 SMA di Kota Mamuju, Sulawesi Barat. Kesalahan teknis itu terjadi saat ujian pelajaran fisika.

JAKARTA - Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) kemarin merilis hasil verifikasi ujian nasional (unas) yang mengejutkan. Sebanyak 5.000 siswa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News