GNPF MUI Sudah Ditawari Ikut Makar

GNPF MUI Sudah Ditawari Ikut Makar
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian saat hadir dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR-RI, Senin (5/12/2016). Foto: Charlie.L/Indopos

jpnn.com - JAKARTA — Polri mengklaim bahwa ancaman makar masih membayangi, meski telah dilakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh dan aktivis.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut selama masih ada potensi penggerakan massa secara besar-besaran, maka pendompleng itu juga akan berupaya untuk memanfaatkannya.

Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR kemarin, Tito menjelaskan bahwa  pendompleng ini masih terus berupaya, walau sudah ada yang berhasil ditangkap. ”Mereka ingin membajak massa yang begitu besar,” tuturnya.

Namun, apakah ada aktor yang lebih besar lagi perannya dari orang-orang yang ditangkap itu, Tito enggan menyebutkannya.

”Saya tidak bisa sampaikan sekarang,” terang mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) tersebut.

Yang pasti, sebenarnya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) juga sempat mendapatkan tawaran untuk ikut membantu proses menduduki gedung DPR tersebut.

Walau, yang perlu disyukuri, GNPF menolak rencana tersebut. ”Sudah ditawari itu GNPF, tapi ditolak,” jelasnya.

Sementara Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan, makar itu sekarang tidak harus dengan senjata, namun bisa memanfaatkan people power.

JAKARTA — Polri mengklaim bahwa ancaman makar masih membayangi, meski telah dilakukan penangkapan terhadap sejumlah tokoh dan aktivis. Kapolri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News