Inisiator CFD: Panitia 412 Sombong, Merasa Kuat

Inisiator CFD: Panitia 412 Sombong, Merasa Kuat
Massa aksi Kita Indonesia. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Penyelenggara Car Free Day (CFD) Indonesia Alfred Sitorus menilai penyelenggara aksi Kita Indonesia telah secara sadar melanggar aturan tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) sebagaimana diatur Pergub DKI Jakarta No 12 Tahun 2016.

Alfred menjelaskan salah satu pelanggaran yang dia soroti selain praktik politik adalah penggunaan genset untuk setidaknya 8 panggung selama aksi. 

Penggunaan genset menimbulkan emisi yang membuat polusi udara. Padahal pelaksanaan CFD untuk mengurangi polusi tersebut.

”Sebenarnya PLN bersedia menyediakan suplai listrik. Tapi mereka tetap memakai genset yang menimbulkan emisi kemana-mana. Kami sudah berikan solusi tersebut, namun mereka berdalih, mereka sombong karena merasa kuat. Mereka melanggar regulasi yang sudah ada,” ujar Alfred dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/12).

Alfred menjelaskan sebelumnya pada 29 November 2016 penyelenggara aksi Kita Indonesia sebagai partisipan telah melakukan pertemuan dengan penyelenggara CFD. 

Dalam pertemuan sudah dikemukakan regulasi yang harus diikuti sebagai partisipan. Diantaranya ketentuan jumlah massa dan pelarangan kegiatan politik di area tersebut.

”Bahwa pada saat 29 November setiap partisipan lakukan rapat kerja di Dinas Perhubungan. Dalam rapat hadir anggota DPRD DKI dari Nasdem. Saat rapat mereka menurunkan massa, yang berjumlah 350 ribu sampai 450 ribu. Merujuk Pergub 12/2016 pasal 8, ketentuan pengisi HBKB dibatasi 3000 orang, itu dilanggar,” jelasnya.

Pelanggaran lain menurut Alfred adalah kegiatan partai politik dan menyebarkan media promosi berupa brosur selama Aksi Indonesia Kita oleh panitia penyelenggara. 

JAKARTA - Ketua Penyelenggara Car Free Day (CFD) Indonesia Alfred Sitorus menilai penyelenggara aksi Kita Indonesia telah secara sadar melanggar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News