Korban Gempa Aceh Diperkirakan Masih Bertambah

Korban Gempa Aceh Diperkirakan Masih Bertambah
Sejumlah bangunan roboh akibat gempa Aceh, Rabu (7/12). Foto: twitter BNPB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo memerintahkan penanganan gempa di Pidie Jaya dan Bireuen, Aceh, yang terjadi pada Rabu (7/12)‎ harus dilakukan dengan cepat. 

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki juga telah diminta untuk turun ke lokasi memantau langsung evakuasi korban.

"Presiden sudah memberi arahan, agar penanganan dilakukan cepat. Kepala Staf Kepresidenan juga diminta datang. Kepala BNPB, Kemensos, Basarnas, Kemenkes juga sudah menuju ke lokasi untuk memperkuat BPBD dalam kondisi darurat," ujar Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu siang.

Menurut Sutopo, saat ini sudah ribuan personel tim SAR gabungan diterjunkan membantu korban. Di antaranya berasal dari TNI 740 orang, dari Tanggap Bencana Nasional (Tagana) 50 orang dan sejumlah personel lain ditambah masyarakat.

Sutopo memperkirakan jumlah korban meninggal masih bertambah dari sebelumnya yang telah berhasil dievakuasi 52 orang.

"Diperkirakan korban bertambah mengingat masih ada warga yang tertimbun bangunan roboh. Beberapa alat berat sudah dikerahkan, kami terkendala (kekurangan,red) alat berat karena bangunan roboh ada di beberapa tempat," tutur Sutopo.

‎Selain alat berat, tenaga medis juga masih sangat dibutuhkan. Demikian juga obat-obatan, makanan siap saji.

"Wilayah yang terdampak gempa 6,5 SR di Pidie Jaya, Bireuen dan Sigli merupakan wilayah rawan gempa. Tidak berpotensi tsunami," kata Sutopo. (gir/jpnn)


JAKARTA - Presiden Joko Widodo memerintahkan penanganan gempa di Pidie Jaya dan Bireuen, Aceh, yang terjadi pada Rabu (7/12)‎ harus dilakukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News