Adityawarman Thaha, SBY, dan Tuanku Imam Bonjol

Adityawarman Thaha, SBY, dan Tuanku Imam Bonjol
Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha. Foto: Padang Ekspres/Int

jpnn.com - KABAR penangkapan mantan Staf Ahli Panglima TNI Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha bersama sejumlah aktivis atas tuduhan makar, meski akhirnya dilepas, membuat kaget warga Nagari Guguak VII Koto Talago, Kabupaten Limapuluh Kota.

Ya, ini karena Adityawarman Thaha merupakan tokoh yang berasal dari Nagari yang dikenal melahirkan banyak intelektual itu.

Laporan FAJAR R VESKY, Limapuluh Kota

“SAYA bersama mayoritas masyarakat di kampung ini kaget mendengar kabar Pak Adityawarman ditangkap. Kami tidak menyangka beliau dituduh makar. Sebab, setahu kami, kalau pulang kampung, beliau tak pernah menjelek-jelekkan pemerintah,” kata Yon Hendri, Wali Nagari Guguak VII Koto Talago kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Jumat malam lalu (12/12).

Adityawarman berasal dari Jorong Ampanggadang, tapi berumah di Jorong Padangjopang.

“Sering bolak-balik ke Jakarta. Keluarga beliau banyak di Jakarta. Kata orang, beliau sosok yang keras. Tapi setahu kami, kalau di kampung ini, bicaranya lembut,” kata Yon.

Adityawarman pernah menjadi Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Partai Bulan Bintang (PBB), rajin pulang kampung sejak awal tahun 2000 silam.

Di kampungnya, pensiunan jenderal yang dikenal taat beribadah ini, sempat sibuk mengurus Pondok Pesantren Darul Funun El-Abbasiyah.

KABAR penangkapan mantan Staf Ahli Panglima TNI Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha bersama sejumlah aktivis atas tuduhan makar, meski akhirnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News