Anak-anak Aleppo tak Punya Banyak Pilihan, Sungguh Memilukan
jpnn.com - SECARA bertahap, sekitar 25 ribu warga sudah dievakuasi meninggalkan Aleppo. Mereka menuju beberapa titik kamp pengungsian di Provinsi Idlib.
Selain bingung menjalani hidup baru, mereka masih khawatir menjadi sasaran serangan rezim Bashar al Assad plus Rusia.
--------------------------
’’SAYA meninggalkan jiwa saya di wilayah timur Aleppo,’’ kata Fatemah, ibunda Bana Alabed, kepada Qasioun News Senin (19/12).
Seperti ribuan penduduk Aleppo yang lain, ibu tiga anak itu enggan meninggalkan kampung halaman.
Namun, serangan udara tanpa henti dari pasukan Syria dan militer Rusia memaksa mereka hengkang. Sebab, aksi militer dua sekutu tersebut mengakibatkan rumah mereka rata dengan tanah.
Tetapi, mengemasi barang berharga untuk kemudian meninggalkan Aleppo juga tidak serta-merta membuat derita mereka lenyap.
’’Ketika memutuskan untuk mengungsi, kami harus bertahan hampir 24 jam tanpa makanan dan minuman. Kami merasa menjadi sandera,’’ ungkap Fatemah.
SECARA bertahap, sekitar 25 ribu warga sudah dievakuasi meninggalkan Aleppo. Mereka menuju beberapa titik kamp pengungsian di Provinsi Idlib.
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%