Ali Taher: Sosialisasi 4 Pilar di Papua Sangat Strategis

Ali Taher: Sosialisasi 4 Pilar di Papua Sangat Strategis
M Ali Taher Parangsong. Foto: Humas MPR

jpnn.com, SORONG - Anggota MPR M Ali Taher Parangsong menilai sosialisasi Empat Pilar MPR kepada generasi muda di Kota Sorong, Papua Barat, Senin (15/1) merupakan kegiatan yang strategis, sebab provinsi ini sering dibincangkan dalam isu domestik maupun internasional.

“Isu seperti ini harus segera direspon terutama oleh Pemerintah dan Parlemen,” ujarnya.

Dalam perbincangan domestik persoalan yang selalu muncul adalah soal kesenjangan ekonomi, masalah infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. “Juga persoalan tol laut yang belum memberikan hasil maksimal meski pemerintahan sekarang sudah berjalan tiga tahun,” paparnya.

Pria kelahiran Flores, Nusa Tenggara Timur itu mengatakan, Indonesia tidak boleh retak. Untuk menjaga keutuhan NKRI di mana Papua sering dijadikan isu internasional di PBB maka diharapkan pemerintah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, menciptakan lapangan pekerjaan terutama untuk anak-anak muda Papua.

Lebih lanjut dikatakan, anak-anak muda Papua harus diberi semangat agar mampu mengembangkan sikap toleransi yang bagus, meningkat kualitas pendidikannya, dan semakin terampil. “Sehingga mereka menjadi mandiri,” harapnya.

Ali Taher mengaku belum melihat aspek pembangunan yang menyentuh orang Papua terutama masalah sumber daya manusia.

Dia memberi kiat ada dua hal yang harus dibangun di Papua pada perguruan tinggi yang ada, yakni, pertama, membangun fakultas pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kedua, membangun fakultas teknik tetapi berorientasi pada teknik kemaritiman kapal karena di sini daerah kepulauan. “Banyak kapal hilir mudik di laut Papua,” ujarnya.

Dengan membangun fakultas teknik perkapalan maka Papua tidak tergantung pada teknik perkapalan yang ada di Surabaya, Jawa Timur; dan Batam, Kepulauan Riau. “Sorong harus menjadi basis teknologi kelautan yang ada di Indonesia timur sehingga bisa memberdayakan perguruan yang ada di wilayah ini,” paparnya.

Ali Taher mengaku belum melihat aspek pembangunan yang menyentuh orang Papua terutama masalah sumber daya manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News