ICMI Ingatkan Cendekiawan Jangan Kalah dengan Iblis Ber-TOA

ICMI Ingatkan Cendekiawan Jangan Kalah dengan Iblis Ber-TOA
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerja sama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggelar Sosialisasi empat pilar MPR di gedung Nusantara V kompleks DPR/MPR, Sabtu (23/9) siang. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerja sama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggelar Sosialisasi empat pilar MPR di gedung Nusantara V kompleks DPR/MPR, Sabtu (23/9) siang. Sebanyak 300 peserta hadir dalam sosialisasi tersebut.

Dalam sosialisasi dengan tema "Rahmat Kemerdekaan: Membangun Tanggung Jawab Berbangsa" hadir beberapa pembicara seperti Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jimly Assidiqie, KH Sholahuddin Wahid, dan Abdullah Sani.   
 
Ketua Dewan Penasehat Majelis Pimpinan Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Assidiqie dalam paparannya menyebutkan, peran Dewan Pakar ICMI dan juga korwil-korwil di daerah harus ditingkatkan.

"Bagi kami, empat pilar ini adalah konsensus kebangsaan. Para cendekiawan harus bisa menunjukkan gerakan nyata, tak hanya menjadi cendekiawan di TV hanya ngomong saja," katanya, saat memberikan sambutan.

Menurut Jimly, saat ini banyak iblis yang menggunakan TOA, berbicara ke mana-mana dan menjadikan cendekiawan terkooptasi oleh politik. Karena itu, dia meminta ICMI ambil bagian untuk bergerak dan menjaga kebinekaan yang ada. Menjaga ke-Indonesi-an dan empat pilar, meurut Jimly menjadi tanggung jawab ICMI sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Sementara itu, Zulkifli Hasan dalam paparannya menjelaskan, ICMI dalam kehidupan bertanah air dan berbangsa harus bisa turut meluruskan pandangan dan menghilangkan pengkotak-kotakan yang ada selama ini.

"Pancasila itu mempersatukan, sekarang mudah sekali orang mengkotakkan orang. ICMI harus juga ikut menjalankan rekonsiliasi terkait pemahaman ini, bukan dikotakkan. Pancasila harus bisa mempersatukan kita," tegasnya.

Kesalahpahaman yang muncul di masyarakat, lanjut dia, karena ada proses kontestasi politik. Sebelum menghadapi tahun politik di 2018 yang akan menyajikan 170 Pilkada, pemahaman pengkotak-kotakan tersbeut harus dihilangkan.

"Dalam sosialisasi ini, harus ditegaskan bahwa mencintai bangsa adalah sebagian dari iman. Kontestasi politik jadi label untuk mengkotakkan masyarakat yang muncul selama ini, harus dihilangkan," tandas Zulkifli.(dkk/jpnn)


Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerja sama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menggelar Sosialisasi empat pilar MPR di gedung MPR


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News