1 Jam Sebelum Tsunami, Allah Beri Tanda Buat Warga Sebesi

1 Jam Sebelum Tsunami, Allah Beri Tanda Buat Warga Sebesi
Warga Pulau Sebesi selamat dari tsunami dan dievakuasi di Bakauheni. Foto: AFP

jpnn.com, LAMPUNG SELATAN -
Nyaris seluruh rumah milik tiga ribuan warga Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung porak-poranda diterjang tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12) lalu.

Namun, hingga Rabu (26/12) kemarin, belum ada laporan korban jiwa. Padahal Sebesi adalah pulau paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau.

Seorang kakek, Sulaiman (73), satu dari 3000-an warga yang tinggal di Pulau Sebesi bercerita, mereka sudah mendapat tanda bahwa tsunami akan datang.

"Allah masih memberi tanda kepada masyarakat Pulau Sebesi," ujarnya setelah tiba di Dermaga Canti, Rajabasa, Lampung Selatan.

Dia mengatakan, satu jam sebelum terjadinya tsunami, tidak seperti biasanya, angin terdengar menderu-deru bercampur hujan kilat yang mendesing dari Gunung Anak Krakatau.

Semua warga spontan cepat berlari ke gunung yang ada di pulau tersebut. Bapak-bapak dan ibu-ibu berjuang menyelamatkan anak-anak mereka. Warga spontan berlari dengan hanya pakaian di badan.

Sulaiman, sang kakek, yang saat itu sedang makan, ikut berlari hingga tangannya terluka karena sudah tak mudah lagi baginya cepat-cepat naik gunung. "Sejam kemudian, sekitar pukul 21.30 WIB, tsunami datang ke Pulau Sebesi," katanya.

Sulaiman yang sudah berada di atas gunung masih sempat tersapu air laut setinggi dua meter. "Saya tidak bisa bayangkan berapa meter tinggi tsunami itu," kata kakek yang rumahnya sudah rata dengan tanah.

Sebesi adalah pulau yang paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau. Hingga dua hari setelah tsunami, belum ada laporan warga Sebesi yang meninggal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News