2 Kali Pilpres Prabowo Tolak Hasil Rekapitulasi KPU, Seharusnya Malu pada Rakyat

2 Kali Pilpres Prabowo Tolak Hasil Rekapitulasi KPU, Seharusnya Malu pada Rakyat
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers kepada pendukungnya usai hasil quick count Pilpres 2019, Jakarta, Rabu (17/4). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) meminta Prabowo Subianto - Sandiaga Uno untuk menjaga citra diri di hadapan masyarakat.

Menurut Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, apa yang dilakukan Prabowo - Sandi yang tidak percaya penghitungan suara yang dilakukan KPU, telah mempermalukan diri mereka sendiri.

"Seharusnya Prabowo - Sandi malu kepada rakyat. Dalam sebuah survei dinyatakan bahwa 92,5 persen rakyat Indonesia menerima siapa pun yang terpilih presidennya. Rakyat sendiri memiliki kesadaran yang tinggi atas prinsip berdemokrasi ini. Justru elite - elitenya yang tidak siap berdemokrasi," kata Ace saat dihubungi, Rabu (15/5).

Menurut Ace, Prabowo telah mengulangi sikapnya seperti Pilpres 2014. Saat itu, kata dia, Prabowo juga tidak menerima kemenangan Jokowi - Jusuf Kalla berdasarkan penghitungan KPU.

BACA JUGA: Beredar Ajakan Tolak THR PNS, KASN: Mengapa Tidak Keluar Sekalian?

"Hal yang sama juga dilakukan dalam Pilpres 2019 ini di mana Prabowo juga menolak hasil rekapitulasi suara yang nanti akan resmi diumumkan KPU pada 22 Mei 2019," kata Ace.

Politikus Golkar ini menilai, hal itu merupakan pembelajaran yang buruk dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Dalam demokrasi itu, kata dia, ada prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh siapa pun, yakni harus siap menang dan juga harus siap kalah.

BACA JUGA: FPI Akan Kerahkan Ribuan Pengacara, Begini Respons Brigjen Dedi

Para Pilpres 2014, Prabowo Subianto juga tidak menerima kemenangan Jokowi - Jusuf Kalla berdasarkan penghitungan KPU.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News