2018, Indonesia Akan Ekspor Jagung Komposit 500 Ribu Ton

2018, Indonesia Akan Ekspor Jagung Komposit 500 Ribu Ton
Tampak komoditas jagung siap diekspor ke sejumlah negara. Kementan menargetkan akan mengekspor jagung sebanyak 500 ribu ton ke sejumlah negara tahun ini. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia sejak tahun 1980 hingga 2015, menggantungkan kebutuhan Jagung Komposit, untuk Industri Pakan Ternak. Seiring perkembangan Industri Peternakan, hingga kini sudah mengantarkan negeri ini berswasembada protein unggas yang ditandai dengan "Ekspor Produk Daging Ayam Olahan” ke Jepang.

Untuk diketahui, Negeri Matahari Terbit merupakan negara tujuan ekspor yang sangat bergengsi, karena negeri ini sangat superketat dalam menetapkan standar produk yang bisa masuk ke negaranya.

Jagung, merupakan komponen terbesar dari produk pakan ternak lebih dari 70 persen kandungan pakan ternak adalah jagung. Indonesia, mengikuti perkembangan Industri Peternakan maka kebutuhan akan komoditas ini menjadi vital, data statistik menunjukkan total impor jagung kita, rata-rata 3 juta ton setiap tahunnya dengan nilai total devisa negara yang tersedot sekitar Rp 12 triliun.

Mentan, Andi Amran Sulaiman yang bertugas sejak Oktober 2014, langsung bekerja, dan menetapkan prioritas tugas, membenahi sarana produksi padi. Juga memperbaiki irigasi tiga juta hektare untuk peningkatan komoditas beras, kesibukan yang menyita waktu.

Namun, tiba-tiba Mentan dikagetkan dengan demo "Peternak Unggas" di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, yang meminta "Mentan Andi Amran Sulaiman" turun dari jabatannya, 3 Februari 2016, karena kurangnya pasokan jagung dan harga melonjak hingga Rp 10.000 per kilogram di tingkat pengecer.

Andi Amran Sulaiman, saat itu sedang berada di sekitar Kabupaten Lumajang. Ia sedang melakukan kunjungan kerja (kunker) dalam rangka peningkatan produksi hortikultura, bawang dan cabai. Karenanya, Mentan langsung membelokkan rute kunker, ditemani Pangdam V Brawijaya, hari itu juga langsung datang menemui Peternak yang berdemo.

Mentan saat itu meminta Bulog Divre Jawa Timur segera memasok kebutuhan Jagung peternak dan menjual dengan harga tidak boleh lebih dari Rp 7.000 per kilogram.

Mentan Andi Amran Sulaiman, usai kunjungan kerja di Provinsi Jawa Timur, langung mengundang stakehollder dari industri pakan ternak.

Indonesia menargetkan Jepang sebagai negara tujuan ekspor komoditas jagung. Sebab negeri ini sangat superketat dalam menetapkan standar produk yang bisa diimpor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News