2022 Tahun Paling Berdarah Konflik Israel-Palestina, Simak Data PBB

2022 Tahun Paling Berdarah Konflik Israel-Palestina, Simak Data PBB
Keluarga dan sahabat membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat, ketika bentrokan meletus dengan pasukan keamanan Israel, selama pemakamannya di Yerusalem, 13 Mei 2022. (ANTARA/Reuters/ Ammar Awad/as)

jpnn.com - Utusan PBB untuk Timur Tengah pada Senin (19/12) mengungkapkan bahwa lebih dari 150 warga Palestina dan 20 lebih warga Israel telah tewas dalam konflik Palestina-Israel sepanjang tahun ini, jumlah korban tewas terbanyak yang tercatat selama bertahun-tahun.

"Saya begitu prihatin dengan peningkatan drastis kekerasan terhadap warga sipil dari kedua belah pihak, yang memperuncing rasa tidak percaya dan mengacaukan resolusi atas konflik tersebut," kata Tor Wennesland di hadapan Dewan Keamanan PBB.

Wennesland menyerukan agar kekerasan dihentikan dan semua pelakunya diadili.

Dia juga menyatakan kekhawatiran atas perluasan permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang menurut badan dunia itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi PBB dan hukum internasional.

Jumlah rumah yang dibangun di Tepi Barat naik lebih dari tiga kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni dari 900 unit pada 2021 menjadi 3.100 unit pada 2022, katanya.

Dia mendesak Israel untuk menghentikan seluruh aktivitas permukiman serta pembongkaran bangunan milik warga Palestina.

Wennesland juga meminta pemimpin regional dan komunitas internasional untuk mengambil langkah konkret guna mengubah dinamika negatif di lapangan dan mendorong para pihak menuju solusi dua negara. (ant/dil/jpnn)

Utusan PBB untuk Timur Tengah pada Senin (19/12) mengungkapkan bahwa lebih dari 150 warga Palestina dan 20 lebih warga Israel telah tewas dalam konflik


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News