3 Pasangan Pelajar Mengaku Belajar Kelompok, Kok Sampai Larut Malam dan Cuma Pakai Handuk?
Dia menuturkan, modus mereka mengaku kepada orang tua belajar kelompok menyelesaikan tugas sekolah, tentu orang tua memberi izin.
Untuk itu, terhadap orang tua, agar lebih berhati-hati, teliti dan tetap memantau alasan anak-anak. Apalagi dengan kondisi dan situasi pandemi Covid-19 ini.
“Dengan kejadian itu, saya berkeinginan untuk berkoordinasi dengan seluruh aparatur Desa Tuapejat untuk membentuk Pelindung Masyarakat (Linmas) di masa pandemi Covid-19 ini, terlebih saat ini sekolah melakukan pelajaran daring,” pungkasnya.
Ketua Pemuda Desa Tuapejat, Adrian menambahkan, kejadian ini merupakan tanggung jawab bersama dalam menjaga generasi penerus bangsa agar lebih baik ke depan.
“Kami ini bukan memojokan mereka, tetapi tujuan kami adalah agar menjadi pelajaran bagi pelajar lain supaya tidak berbuat seperti ini dan ada efek jera buat mereka, bahwa ini perbuatan yang sudah tidak sepantasnya diperbuat anak-anak pelajar ini. Alasan belajar online menjadi kesempatan termudah bagi mereka mengelabui orang tua,” ungkapnya. (s/posmetropadang)
3 Pasangan pelajar yang terdiri dari anak SMP dan SMA itu mengaku meminta izin kepada orang tua mereka untuk belajar kelompok.
Redaktur & Reporter : Adek
- Bupati Pasaman Barat Membatalkan Pelantikan 51 Pejabat, Ini Sebabnya
- Warga Riau yang Akan Mudik Lebaran ke Sumbar Wajib Simak Skema Satu Arah Ini
- Menteri PUPR Basuki Turun Tangan, Penanganan Banjir Sumbar Ditargetkan Tuntas dalam Dua Pekan
- Banjir-Tanah Longsor Pesisir Selatan Sumbar, 10 Warga Ditemukan Meninggal Dunia
- Padang Pariaman Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 3 Orang Meninggal Dunia
- Banjir Melanda Sejumlah Lokasi di Pasaman Barat Sumbar