4 Kemungkinan ini Bisa Terjadi Setelah KLB Demokrat

4 Kemungkinan ini Bisa Terjadi Setelah KLB Demokrat
Ilustrasi Partai Demokrat. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komunikolog Emrus Sihombing memprediksi empat kemungkinan yang bisa terjadi setelah Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), 5 Maret 2021.

Seperti diketahui, KLB Demokrat secara aklamasi memilih Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat 2021-2025. Namun, di sisi lain masih ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ketua umum Partai Demokrat yang terpilih secara aklamasi dalam Kongres V 2020 di Jakarta.

"Hari ini, suka tidak suka bahwa realitas politik menunjukkan Demokrat punya dua “nakhoda”. Tampaknya dua “nakhoda” ini punya arah politik yang berbeda. Satu ingin berlabuh ke "utara" dan satu lagi ke "selatan"," kata Emrus, Jumat (5/3) malam.

Emrus menjelaskan kemungkinan pertama Moeldoko dan AHY “bersepakat” melakukan proses pertukaran kepentingan politik dengan memunculkan ketua umum yang baru di luar mereka berdua. Selain itu, lanjut dia, keduanya juga akan berbagai posisi struktural di kepengurusan Partai Demokrat.

Namun, Emrus menilai hal ini seperti sulit terwujud karena Moeldoko dan AHY lebih cenderung mempertahankan posisi dan harga diri mereka di hadapan para pendukung masing-masing di Partai Demokrat.

"Selain itu, dua sosok ini berbeda jauh status dan posisi strukturnya ketika mereka berkarier di instasi yang sama sebelumnya," kata Emrus.

Dia menambahkan kemungkinan kedua Moeldoko dan AHY tetap berisikukuh pada posisi masing-masing sebagai ketua umum yang sah.

Menurutnya, pada kemungkinan kedua ini dipastikan akan menguras tenaga, pikiran, dan biaya politik yang luar biasa.

Realitas politik menunjukkan Partai Demokrat kini punya dua nakhoda, AHY dan Moeldoko. Apa yang terjadi setelah KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News