6 Ketua KPPS di Kabupaten Bogor Tumbang, 2 di Antaranya Tutup Usia

6 Ketua KPPS di Kabupaten Bogor Tumbang, 2 di Antaranya Tutup Usia
Sertifikat hasil pemungutan suara Pemilu 2019. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Sebanyak enam Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bogor tumbang hingga H+2 Pemilu 2019 atau Jumat (19/4). Dua di antaranya meninggal dunia.

Ketua Divisi Sosisalisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Bogor Herry Setiawan mengatakan penyebab banyaknya petugas KPPS yang jatuh sakit itu karena padatnya aktivitas pungut hitung suara di TPS pada 17 April 2019.

“Pungut hitung kan dari pagi sampai malam. Belum lagi penulisan berita acara harus detail dan teliti. Jadi tidak sedikit petugas di lapangan lalai pada kondisi tubuhnya,” kata Herry seperti dikutif dari Pojok Bogor.

(Bacalah: Ketua KPPS 81 Kranji Tewas Ditabrak Truk)

Faktor cuaca juga turut andil menjadi penyebab tumbangnya petugas Pemilu 2019 di Kabupaten Bogor. “Cuaca juga tidak bagus. Mungkin sebelumnya ada KPPS sakit, tetapi tetap bertugas saat hari H,” kata dia.

Namun, dia memastikan semua KPPS dicek kesehatannya sebelum dilantik, sehingga kejadian di Kabupaten Bogor bukan karena riwayat penyakit bawaan. “Sebelum Bimtek kan dicek kesehatannya. Jadi tidak ada penyakit bawaan. Karena kelelahan memang,” katanya.

KPU Kabupaten Bogor mencatat, Ketua KPPS yang jatuh sakit di antaranya terjadi di TPS 09 dan 10, Desa Karya Mekar, Kecamatan Cariu serta TPS Desa Cibatok Dua, Kecamatan Cibungbulang.

Sementara Roesdiono Ketua KPPS di Pabuaran, Bojonggede meninggal Kamis (18/4) malam. Sebelumnya Ketua KPPS 09 Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Jaenal (56) juga tutup usia pada Rabu (17/4) petang. (pin)


Faktor cuaca juga turut andil menjadi penyebab tumbangnya Ketua KPPS Pemilu 2019 di Kabupaten Bogor.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News