8 Makanan Tinggi Lemak yang Perlu Anda Santap Rutin

8 Makanan Tinggi Lemak yang Perlu Anda Santap Rutin
Minyak alpukat. Foto: healthline

jpnn.com - Makanan yang mengandung lemak sering dikaitkan dengan sesuatu yang buruk dan jahat. Padahal, tak selalu seperti itu. Ada juga beberapa makanan tinggi lemak yang justru perlu Anda santap secara rutin.

Tahukah Anda bahwa ada juga lemak baik yang diperlukan oleh tubuh? Lemak ini biasanya dapat digunakan sebagai cadangan energi dalam tubuh dan bisa membantu penyerapan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K.

Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, ada dua jenis lemak, yakni lemak jahat dan lemak baik. Lemak jahat merupakan jenis lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung dan stroke. Oleh sebab itu, lemak ini harus dihindari.

Sebaliknya, lemak baik adalah jenis lemak tak jenuh yang terdiri dari lemak tak jenuh rantai tunggal dan lemak tak jenuh rantai ganda yang baik untuk kesehatan tubuh dan jantung. Lemak baik ini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat seperti LDL, sehingga bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Makanan yang mengandung lemak baik
Untuk mencukupi kebutuhan lemak baik dalam tubuh, berikut beberapa makanan yang bisa Anda konsumsi secara rutin:

1. Alpukat
Semua lemak yang ada di alpukat merupakan lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung. Satu buah alpukat (sekitar 200 gram) mengandung 29 gram lemak dan 322 kalori.

Berbeda dengan buah lain yang kaya karbohidrat, buah alpukat justru tinggi kandungan lemak (77 persen). Anda bisa mengonsumsinya secara langsung, dijadikan jus, atau dimakan dengan menggunakan roti.

2. Cokelat hitam (dark chocolate)
Anda mungkin berpikir bahwa cokelat adalah makanan tinggi lemak yang bisa mengakibatkan obesitas jika dimakan secara berlebih. Padahal, cokelat hitam atau yang lebih dikenal dengan dark chocolate mengandung lemak baik, serat, zat besi, magnesium, dan antioskidan.

Ada dua jenis lemak, yakni lemak jahat dan lemak baik. Lemak jahat merupakan jenis lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung dan stroke. Oleh sebab itu, lemak ini harus dihindari.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News