Ada Garpu, Sendok, Pisau di Perut Jahrani, Kok Bisa?
Kejadian itu terus-menerus berlangsung sampai Januari 2018. Tim dokter tiga kali mengambil tindakan endoskopi, mengeluarkan benda asing di tubuh Jahrani melalui mulut.
Kali ini, isi perutnya adalah peralatan dapur. Dari hasil operasi, dikeluarkan garpu, sendok, dan pisau.
Sebagai pemuda dewasa, Jahrani menyadari perbuatan tak biasa, yaitu memakan benda-benda yang tak semestinya dikonsumsi.
Maka, sejak enam bulan terakhir, Jahrani meminta kamarnya dibuat seperti penjara. Dia memilih dipasung.
“Orangtua mana yang tega melihat anaknya seperti itu," tutur ibunya. Namun, demi kebaikan Jahrani pula, Jumrah berkata, "Permintaan itu terpaksa kami turuti."
Selama enam bulan terakhir, Jahrani melewati hidup di dalam pasungan. Dia makan disuapi ibunya. Jahrani harus buang air kecil di botoldan mandi selalu diawasi.
Jahrani tinggal bersama kedua orangtua dan satu adik laki-laki. Keluarga kecil itu menetap di rumah kayu berukuran 5x5 meter, tak jauh dari Pasar Loa Duri.
Jumrah menuturkan, dia dan suaminya yang bernama Ardani mengurung Jahrani demi kebaikan sang anak.
Di perut Jahrani ada peralatan dapur seperti garpu, sendok, dan pisau. Ada juga paku dan baut.
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri