Ada Perintah Guru Honorer Lanjutkan Mogok Mengajar

Ada Perintah Guru Honorer Lanjutkan Mogok Mengajar
Siswa SD di Garut yang ditinggal guru honorer karena aksi mogok. Foto: ist for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 8.000 guru honorer SD dan SMP di Kabupaten Garut, Jabar, akan melanjutkan aksi mogok mengajar hingga tiga hari. Aksi ini sebagai rangkaian jihad guru yang disuarakan Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR) yang didukung Pesatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut.

Ketua Umum FAGAR Cecep kurniadi mengungkapkan, guru honorer sudah mulai mogok mengajar sejak Sabtu (15/9). Itu baru pemanasan dan akan dilanjutkan Senin (17/9).

"Rencananya besok mogok lagi. Karena ada aksi solidaritas dari teman-teman yang lain dari rekan-rekan di PGRI dan FAGAR untuk menggelar jihad guru di hari Selasa (18/9)," terang Cecep kepada JPNN, Minggu (16/9).

Dia mengaku sudah menginstruksikan guru honorer untuk melanjutkan mogok ngajar tiga hari mulai 15 September sampai 18 September. Dalam aksi ini Cecep menyatakan, kemungkinan besar guru PNS akan ikut mogok. Ini sebagai bentuk kepedulian terhadap honorer.

"Kami ingin Dinas Pendidikan secepatnya melagalkan kami dengan bentuk SK Penetapan dari bupati," ucapnya.

Aksi jihad guru di Kabupaten Garut memakan korban. Ribuan anak-anak SD terlantar karena tidak satupun guru yang mengajar Sabtu (15/9).

"Kami ingin menunjukkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut kalau selama ini yang mengisi tugas guru PNS ya kami honorer ini. Sayangnya kami dinilai tenaga ilegal," kata Cecep.

BACA JUGA: DPR: Ada Sekolah Negeri Guru PNS Hanya 1, Lainnya Honorer

Aksi mogok mengajar para guru honorer di Kabupaten Garut, Jabar, akan dilanjutkan hingga tiga hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News